Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Minggu, 23 November 2014

10 Hal Yang Akan Kita Mengerti Saat Berumur 20 Tahunan


Alhamdulillah masih dapat kesempatan untuk menulis artikel, sempet lupa juga sama blogging setelah sibuk dengan berbagai rutinitas setiap harinya , so here we start :)


Pada masa 20 tahunan kita akan mulai mengerti hal-hal yang terjadi di sekeliling kita, tentang kehidupan, hubungan, pertemanan dan cinta yang tentu tidak akan selalu indah, kita juga akan merasakan rasa sakit, bagaimana dikhianati, dan bagaimana menyayangi, tapi disitulah letak pembelajarannya bukan? kita mulai dewasa, tidak seperti saat kita umur belasan, transisi dari kehidupan tanpa tanggung jawab ke “dunia yang sebenarnya” membuat kita akan mendapat banyak pelajaran saat berumur 20 tahun, haha setidaknya itulah yang TS rasakan dan dibawah ini Tiar Solution tulis 10 hal yang akan kita mengerti saat berumur 20 tahunan yang di ambil dari bloger sahabat Tiar Solution. Check it out !

10 Hal Yang Akan Kita Mengerti Saat Berumur 20 Tahunan

1. Dunia Yang Kita Lihat begitu Menawan.

Ini adalah perasaan alami yang kita rasakan saat pertama lulus SMA, kita akan mencari tahu tentang hubungan, politik, karir dan apapun yang bisa kita cari tahu, kita akan banyak melakukan kesalahan, tapi itu wajar, pengalaman adalah guru yang paling berharga.



2. Musuh Terbesar Adalah Diri Kita Sendiri.

Ketika Tidak Ada Musuh Di Dalam Dirimu, Maka Musuh Lain Tidak Dapat Menyakitimu.

Tidak ada lagi yang melarang melakukan ini itu, orang tua tidak lagi menyuruh mengerjakan PR sekeras saat kita masih sekolah, kita akan melawan diri sendiri, melawan rasa malas, belajar disiplin, karena kita sadar perubahan ada pada sebesar apa kemauan merubah pribadi kita,



3. Kita Tidak Bisa “Nongkrong” Seperti Biasanya.


Dulu kita sering kumpul bersama teman2, begadang, melakukan hal-hal lucu dan terkadang sedikit bodoh yang sangat berkesan dan menjadi kenangan seumur hidup, tapi sekarang tidak, meskipun kadang kita nongkrong tapi itu tidak akan sesering dulu, kita mulai sibuk dengan urusan masing2, sibuk untuk menggapai mimpi dan mempersiapkan masa depan.

4. Kejujuran Itu Mahal.

Jujur Itu Pemberian Yang Mahal, Jangan Kira Ada Pada Orang Yang "Murah".

Kejujuran Itu Mahal, Bukan masalah menyontek saat UN atau beli gorengan di kantin lalu sengaja lupa membayarnya, kita akan menghadapi situasi yang lebih pelik, suatu saat kita akan dihadapkan pada situasi diantara dua pilihan, antara jujur dan tidak, sayangnya jika kita jujur berarti kita tidak akan mendapat apa2, tapi ingat, selalu ada Tuhan yang Maha Melihat dan Maha Mengatur Rizki, jujur sangat sulit tapi lakukanlah sebisa kita, hidup ini bukan permainan.



5. Hidup Itu Keras, Tidak Selalu Berjalan Mudah.

Ketika Hidup Terasa Begitu Keras, Ingatlah, Tuhan Maha Mengetahui Kamu Sebelum Kamu Dilahirkan, Dan Tuhan Punya Rencana Yang Istimewa Disediakan Untukmu Nanti.

Kita akan mulai mengerti tentang tanggung jawab, kita akan mulai memikirkan masa depan dan itu membuat sedikit takut dan mungkin stress, kita mungkin jatuh dan melakukan banyak kesalahan dalam hidup, tapi bagaimanapun kita harus bangkit dan tetap berjuang. Just keep going.



6. Hubungan Yang Serius Sulit Untuk Dijaga.


Kita bosan bermain2 dan mulai mencari pasangan yang serius, kita akan menyadari bahwa hubungan itu membutuhkan pengorbanan dan harus dijaga, kita juga sadar bahwa orang lain juga begitu, hubungan ini penting karena menyangkut siapa yang akan menemani hingga akhir waktu (ciee kaya lagu, haha).



7. Orang Yang Rendah Hati Disenangi Banyak Orang.

Karakter Adalah Bagaimana Kamu Memperlakukan Mereka Yang Tidak Bisa Apa2 Kepadamu.

Jika kita sombong, orang akan menjauh, sebaliknya, kita akan disenangi banyak orang jika rendah hati, seberapa besar pun pencapaian kita, tetap rendah hati dan bersyukurlah, karena Tuhan bisa mencabut apapun yang kita miliki dalam sekejap.



8. Kamu Mulai Ambil Bagian Di Keluargamu.

Apa Itu Keluarga ? Keluarga Adalah Mereka Yang Menerimamu, Dalam Keadaan Baik Atau Buruk, Dalam Cacad Atau Sempurna, Mereka Yang Selalu Ada, Tetap Menemanimu Bagaimanapun Juga -Sarah Dessen.
Sumber Gambar
Keluarga adalah nomor 1, mereka yang selalu mendukung kita, sekarang kita ingin membalas budi, kita ingin membahagiakan orang tua.



9. Mencari Uang Itu Susah.

Wajahmu Ketika Melihat Seseorang Menghamburkan Uang Dan Dia Meminjam Uang Kepadamu. Haha :)
Sumber Gambar
Kita akan sadar berapa banyak biaya yang orang tua keluarkan hingga kita dewasa, hingga kita menjalani hidup sendiri, kita sadar setiap receh itu sangat berarti dan mulai menghargai uang hasil kerja keras kita.



10. Kita Tahu Dewasa Itu Butuh Proses.


Menjadi dewasa bukan sekedar perubahan fisik, dewasa itu butuh proses, seperti yang FS tulis diatas kita akan banyak belajar hingga kita mengerti arti hidup sebenarnya.


Semoga Kita Tetap Belajar Dan Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Setiap Hari Amiiin.
sumber utama :
Firman satria. Alangkah lebih baik lagi jika menyimak dan memahami tentang keutamaan ber istiqomah

Siksaan Cinta untuk Orang yang Mabuk Cinta

 – Cinta. Cinta menurut sebahagian orang adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Setiap pemuda atau pemudi akan muncul sebentuk perasaaan untuk mencintai dan ingin dicintai oleh lawan jenisnya.
Sebuah naluri… Dalam pencarian cinta timbul berbagai gejolak, ada perasaan rindu, gelisah dan bahagia. Saat ini mungkin ada di antara saudaraku yang tengah galau dilanda cinta. Hati berdebar, tak dapat belajar dengan baik, selalu teringat pada sang kekasih. Bila ia ada di sisimu engkau menangis karena takut berpisah dan bila ia berada jauh darimu engkau menangis karena rindu… Hati sengsara, meskipun cinta itu manis rasanya… Hari demi hari engkau sibukkan pikiranmu tentangnya. Bagaimana bila ia marah? Bagaimana bila kehilangan dirinya?
Semua pikiran itu…, sungguh-sungguh menyesakkan dadamu, terlebih bila kerinduanmu memuncak. Atau bahkan engkau sibuk mencari perhatiannya, menelfonnya setiap hari dan mau melakukan apa saja untuknya asalkan ia selalu bersamamu.

Kisah Seorang Muslimah
Tapi wahai saudaraku, tahukah engkau, itukah arti cinta bagimu? Mari kita dengar bersama. Seorang muslimah pernah bercerita bagaimana ia dahulu telah terperangkap dalam cinta yang tak tentu dan tak pasti. Ia mencari-cari cinta dan entah mengapa ia merasa terlindungi dengan seorang laki-laki di sisinya sehingga ada yang melindunginya, memperhatikannya dan menyayanginya. Ia menyukai dan berupaya agar sang pujaan hati menjadi miliknya. Namun, apa yang terjadi setelah ia mendapatkan hati sang kekasih? Entah dari mana datangnya (pastilah hidayah AllahSubhanahu wa Ta’la) ia merasakan takut bila kematian menjemputnya maka apa yang akan ia katakan kepada Allah Subhanahu wa Ta’la, sedang setiap hari melakukan dosa. Terlebih ia pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda, “Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik kecuali dalam amalan untuk akhirat.”
Ia pernah berfikir untuk bertaubat di kemudian hari saja. Namun ia berfikir pula, bagaimana bila kematian itu datang kepadanya dengan tiba-tiba… Terjadi gejolak dalam hatinya antara yang haq dan yang batil… Yang manakah yang akan dimenangkannya? “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)… Dan adapun orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An Nazi’at : 37- 41).
Alhamdulillah, ia memilih jalan Illahi, mengenakan jilbab, dan memutuskan hubungan dengan pria itu. Memutuskan dengan apa yang disebut “pacaran”. Membuang jauh cinta nafsu yang tiada gunanya, yang hanya membuang-buang waktu. Kelak, yang ia inginkan hanyalah hubungan halal, pernikahan. Pernikahan dengan pria yang shaleh. Kini…, ia mencari perlindungan hanya dari Allah Subhanahu wa Ta’la. Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’lasebagai sebaik-baik pelindung…

Cintai Penciptamu
Allah Subhanahu wa Ta’la, lupakah engkau akan Dia? Coba engkau fikirkan.. Sesungguhnya hanya Allah Subhanahu wa Ta’la yang mencintaimu. Bagaimana tidak? Sedang Ia yang menciptakanmu, Ia yang memberimu makan setiap hari dan hanya Ia yang mengertimu melebihi dirimu sendiri. Bila engkau menyangka bahwa manusialah yang menyayangimu, engkau salah besar saudaraku. Siapakah yang menciptakan manusia-manusia itu? Allah Subhanahu wa Ta’la. Siapakah yang menumbuhkan rasa sayang di dada manusia-manusia itu hingga sampai kepadamu? Allah Subhanahu wa Ta’la. Jadi, siapakah yang yang benar-benar mencintaimu? Allah Subhanahu wa Ta’la. Lalu kepada siapakah sepatutnya, selayaknya dan seharusnya engkau serahkan cintamu? Kejam sekali bila engkau menjawab akan memberikan cintamu kepada selain Dia. Apakah engkau hendak membuat tandingan dalam mencintai Allah Subhanahu wa Ta’la? “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, maka mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).“ (QS. Al Baqarah : 165)
Yang paling mengherankan adalah bila engkau beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’la namun engkau tidak mencintai-Nya, engkau membutuhkan-Nya namun engkau berpaling dari-Nya. Wahai saudaraku kaum muslimin… Sadarkah engkau…, bagaimanapun durhakanya dirimu, Allah Subhanahu wa Ta’latetap memberikan rahmat-Nya padamu. Ia sungguh Maha Pemurah Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Selangkah kau pada-Nya seribu langkah Ia padamu. “Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah ia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. “ ( HR. Al Hakim)

Tingkat Cinta
Ada 3 macam cinta di dalam hidup ini :
1. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ladan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
2. Cinta tengah adalah cinta kepada orang tua, saudara, suami/isteri, kerabat karena Allah Subhanahu wa Ta’la
3. Cinta terendah adalah cinta yang menomorduakan Allah Subhanahu wa Ta’ladan Rasul-Nya.

Tanda-Tanda Cinta
Saudaraku kaum muslimin, ulama Ibnu Qayim Al Jauziah mendefinisikan seseorang dikatakan sedang dilanda cinta bila telah ada tanda-tanda :
1. Menghujamkan pandangan mata Dapatlah kita ketahui orang yang dimabuk cinta akan selalu memandang kepada yang dicinta.
2. Malu-malu bila yang dicinta memandangnya Itulah salah satu sebab mengapa Rasulullah SAW melarang shalat dengan menengadah ke atas , namun haruslah menunduk ke bawah sebagai adab menghadap Yang Maha Tinggi. Bahkan rajapun akan marah bila pengikutnya berani menatap wajahnya dan tidak menunduk ke bawah sebagai tanda hormat dan segan.
3. Banyak mengingat dan membicarakan dan menyebut namanya “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.“ (QS. Al Anfal : 45)
4. Tunduk pada perintah yang dicinta dan mendahulukannya daripada kepentingan sendiri. “Katakanlah : “ Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.”(QS. Ali Imran :31)
5. Memperhatikan perkataan yang dicinta dan mendengarkannya “ Bacalah Al Qur’an kepadaku.” “Adakah saya membacakannya kepada engkau, padahal ia diturunkan kepada engkau? “ Rasulullah menjawab, “Aku suka diriku mendengarkannya dari orang lain.“ Maka saya membacakan sejak permulaan hingga ayat : “Maka bagaimanakah (keadaan orang-orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dati tiap-tiap ummat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu).“ (QS. An Nisaa: 41).
Beliau bersabda,” Cukup sampai di situ.” Maka saya mengangkat kepala memandang beliau, yang ternyata beliau meneteskan air mata. (HR. Bukhari & Muslim)
6. Mencintai rumah dan tempat kekasih Ribuan kaum muslimin setiap tahunnya mendatangi Ka’bah. Mereka meninggalkan negeri mereka menuju Mekkah demi memenuhi panggilan Allah Subhanahu wa Ta’la. (QS. 2:26-27) 7. Mencintai apapun yang dicintai kekasih Anas bin Malik menyenangi labu, karena dia melihat Nabi i>Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memandang ke arah hidangan labu di atas mangkuk. 8. Berkurban untuk mendapatkan keridhaan yang dicinta “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mu’min dan dari diri mereka sendiri. “ (QS.Al Ahzab : 6)

Cinta Sejati
Mengapakah saudaraku kaum muslimin seringkali kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’la hanya bila ditimpa kesusahan saja, sedang dikala senang engkau tertawa sepuasnya hingga lupa akan Allah Subhanahu wa Ta’la. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’la selalu bersama hamba-hambaNya dikala suka dan duka… Sadarkah kau, Allah Subhanahu wa Ta’laitu kekal, sedangkan makhluk-Nya dapat binasa. Bagaimana mungkin engkau mengharapkan cinta manusia yang tak kekal, terlebih mencintai manusia yang dia sendiripun tak tahu sampai kapan akan memberikan cintanya kepadamu…
Yang demikian itu akan membuatmu terombang-ambing pada cinta yang tak jelas adanya, menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan dalam hatimu. Sampai kapankah engkau akan terus dalam keadaan seperti ini? Rasulullah SAW bersabda : “Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah. “ (HR.Athabrani) Engkau akan sangat rugi bila memperturutkan cinta nafsumu.
Cinta nafsu itu akan hilang seiring dengan waktu, sedang cinta Allah Subhanahu wa Ta’laitu kekal. Sejak engkau berupa setetes mani hingga kelak engkau di surga atau neraka, Allah Subhanahu wa Ta’la-lah yang selalu bersamamu. Orang tua hanya menemanimu sejak engkau lahir hingga kematianmu. Demikian pula kekasih, hanya bersamamu dalam beberapa masa.
Saudaraku, dalam satu hati tidak mungkin ada dua cinta, salah satunya harus kau keluarkan dari hatimu. Ingatlah, barangsiapa mencintai selain AllahSubhanahu wa Ta’la, maka ia akan disiksa denga cinta kepada selain-Nya itu. Bila engkau rasakan gelisah setiap hari, hati berdebar tak tenteram, kerinduan yang menyesakkan dada, maka berhati-hatilah karena bisa jadi siksa Allah Subhanahu wa Ta’la itu, telah diturunkan atasmu. Pada hatimu. (ANW)DAkhwatmuslimah.com Dengarkan pahami juga hal-hal yang mempengaruhi keimanan


Siksa atas Pezina di Alam Kuburnya

Akhwatmuslimah.com – Zina nerupakan perbuatan dosa terburuk. Salah satu dosa besar yang paling besar. Dosa hina yang membuat Allah sangat murka. Terlebih kalau yang melakukannya sudah pernah menikah dan merasakan madu perkawinan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menyediakan ancaman berat atas perbuatan zina. Allah menggandengkannya dengan ancaman atas perbuatan syirik dan pembunuhan. Ini menunjukkan status dosanya yang sangat berat dan termasuk bagian dari dosa besar yang paling besar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqan: 68-69)
Sejumlah mufassirin menyebutkan makna atsam. Yaitu lembah di jahannam. Ikrimah mengatakan, “Mendapatkan atsam: lembah-lembah di jahannam di mana para pezina disiksa di dalamnya.” [Lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas].
Di mana siksa atas mereka diipatgandakan dan mereka kekal di dalamnya dalam kondisi dihinakan sejadi-jadinya. Ini siksa di akhirat pasca dibangkitkan manusia. Adapun sebelum itu, di alam kuburnya, Allah sediakan siksa atas pezina yang juga mengerikan dan menghinakan. Yaitu para pezina laki-laki dan perempuan dipanggang di atas tungku yang bawahnya luas sementara atasnya sempit. Saat api menyalak ke atas, maka mereka terangkat sambil berteriak dan menjerit sekeras-kerasnya. Namun saat itu api mengecil dan mereka kembali di atas tungku. Siksa itu berulang sampai kiamat tiba. Mereka tak bisa keluar darinya. Sebuah kesengsaraan akibat kenikmatan haram sesaat.
Keterangan siksa di atas tercantum dalam hadits yang sangat panjang di Shahih al-Bukhari. Berasal dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Pada suatu pagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bercerita kepada kami:
إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا. . . فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ قَالَ فَأَحْسِبُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ قَالَ فَاطَّلَعْنَا فِيهِ فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا
Tadi malam aku didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku: berjalanlah. Kemudian aku pergi berjalan bersama keduanya. . . lalu kami mendatangi bangunan menyerupai tungku api. Tiba-tiba terdengar suara gaduh dan teriakan di dalamnya. Lalu kami melongok ke dalamnya. Ternyata di dalamnya terdapat beberapa laki-laki dan perempuan telanjang. Kobaran api dari bawah mereka menyalak ke mereka. Saat kobaran api itu mengenai mereka, maka mereka menjerit kesakitan.
Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada kedua orang yang pergi bersamanya tadi, “Siapa mereka itu?” kemudian dijawab di ujung hadits,
وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ العُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ، فَإِنَّهُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي
Adapun laki-laki dan perempuan telanjang yang berada di bangunan seperti tungku api adalah para laki-laki dan perempuan pezina.” (HR. Al-Bukhari)

Inilah siksa yang disediakan bagi pezina di alam kuburnya yang berlangsung hingga tiba kiamat. Sedangkan siksa berikutnya jauh lebih buruk dan mengerikan. Adakah orang yang masih berani mengap kenikmatan sesaat untuk kesengsaar yang panjang. Wallahu A’lam. simak juga janji dan perintah Allah

Rabu, 19 November 2014

Delapan Kado Terindah

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat,dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.
1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.
2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar denganbaik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
3. D I A M
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.
4. KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
5. KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.
6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.
7. KESEDIAAN MENGALAH Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado " kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ?  

Sabtu, 15 November 2014

Ketika mencintai seseorang

Ketika mencintai seseorang,tak jarang apapun yang dia inginkan kita turuti tanpa mempertimbangkaian akibatnya di kemudian hari.
Agar tidak timbul penyesalan,jangan memberi semua yang kamu miliki kepada dia yang saat ini kamu cintai, karena jika dia meninggalkanmu,kamu tak punya apa-apa..
Tak perlu terburu-buru menyimpulkan apa yang kamu rasa.Terkadang,keinginan hati tak harus selalu dituruti.
Ada saat dimana kamu harus menggunakan logika dan mohon petunjuk Allah agar hati tidak terus terluka...
Dalam menggapai cita-cita,jangan fokus pada seberapa lemahnya dirimu.
Tapi fokuslah betapa hebatnya Allah yang mampu menolong dirimu di saat tak mampu.
Yang terbaik adalah yakin atas pertolongan Allah disertai do’a dan ikhtiar.
Jangan terlalu tergantung kepada manusia karena akan menuai kecewa jika kenyataan tak sesuai yang diharapkan..

Sabtu, 08 November 2014

Solusi Praktis Meningkatkan kecerdasan spiritual secara cepat dan efektif(Part II)

Mujahadah, Wirid Harian
Seorang muslim pasti membutuhkan makanan ruhani setiap harinya. Makanan ruhani ini terpenuhi dengan melaksanakan shalat fardhu, mengerjakan kewajiban-kewajiban rutin, dan merutinkan ibadah-ibadah sunah yang disesuaikan dengan batas kemampuan masing-masing, hingga dengannya seorang muslim selalu meningkat ruhiyahnya.
                Wirid harian harus dikerjakan rutin oleh seorang muslim, seyogianya dibuat batasan minimalnya, untuk kemdian ia laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kemudian, apabila ia telah menemukan waktu luang atau hatinya merasa nyaman dengan wirid itu, maka ia boleh menambahnya. Apabila ia merasakan dirinya dirasuki rasa malas atu jenuh, maka ia harus segera menyikapi hal ini dengan strategi yang bijak dan bisa diterima oleh hati. Jika hawa nafsu telah melanda jiwanya, hingga ia merasa malas mengerjakan wirid harian karena beberapa sebab, maka ia bisa menggantnya dengan wirid yang lain. Jika ia tidak bisa menggantinya, maka ia harus mengulanginya dari awal, yakni mulai dari detik pertama sejak hatinya goyah, lalu ia kembali mengulangi wirid-wirid harian itu sampai seperti sedia kala.
                Nash-nash hadist yang menjelaskan wirid harian cukup banyak, diantaranya sebagai berikut:
1.       Syaqiq berkata, “Abfullah bin Mas’ud menderita sakit, lalu kami menjenguknya. Saat itu ia menangis dan mencela diri. Ia berkata “Aku menangis bukan karena penyakit, Aku menangis karena mendengar Rosullulah Saw  bersabda: Sakit itu penebus dosa.” Aku menangis  karena penyakit menimpaku saat kondisi ruhiyahku sedang tidak stabil. Ia tidak menimpaku saat kondisi ruhiyahku sedang beribadah dengan sungguh-sungguh. Karena bila seorang hamba sakit, maka ditulislah untuknya pahala-pahala yang biasa dituliskan untuknya sebelum ia sakit, lalu sakit inilah yang menjadi penghalangnya.”
Dari keterangan di atas, kita bisa menemukan bahwa seorang muslim yang penuh pengamalan, memiliki  wirid khusus yang dilakukan setiap hari. Oleh karena itu, kita mendapati Abdullah bin Mas’ud menangis karena penyakit itu datang datang pada saat ia tidak berada dalam kondisi puncak dalam mengerjakan amal ibadah harian.

2.       Hadist sahih dari Aisyah R.a bahwa ia telah meriwayatkan dari Rasulullah Saw sebuah hadist yang berbunyi : “Ambilah dari amal-amal ibadah apa yang menjadi kesanggupanmu. Karena Allah tidak akan jemu sampai kalian jemu. Sungguh, amal yang paling Allah cintai adalah amal yang dikerjakan terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukan adanya amal-amal tertentu yang dikerjakan secara rutin dalam kehidupan keluarga Rasullah Saw. Perkataan “ambilah dari amal-amal ibadah apa yang menjadi kesanggupanmu,” menunjukan bahwa seorang muslim harus merutinkan dirinya untuk mengerjakan amaliah keseharian dalam batas kesanggupannya.

3.        Rasullah Saw bersabda :”Sungguh telah diliputi penutup dalam hatiku, sampai aku beristigfar dalam satu harinya seratus kali.(HR Muslim)

4.       R asullah Saw selalu mengerjakan qiyamullail dan amaliah-amaliah tertentu. Hal ini menunjukan bahwa Nabi Saw memiliki wirid harian. Sedangkan Nabi adalah suri tauladan setiap muslim. Dengan demikian, wirid harian dalam kehidupan muslim adalah bekal hariannya yang tidak boleh dilalaikan.

Masuk dalam kategori ini adalah mengatur waktu untuk tertibnya urusan shalat, baik yang fardu ataupun yang sunnah-terlebih khusus lagi qiyamullail dan shalat sunnah dhuha. Karena banyak manusia yang melalaikan keduanya. Masuk dalam kategori ini , membaca wirid-wirid shalat dan membaca Al-Quran. Batasan yang paling ideal dalam membaca Al-Quran adalah 1 juz setiap hari. Karena Rasullah Saw bersabda dalam sebuah hadist shahih yang bersumber dari ibnu ‘Amr bin ‘Ash:”Khatamkanlah bacaan Al-Qur’an dalam setiap bulan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasa’i)

Masuk dalam kategori wirid harian adalah bacaan istigfar, shalawat kepada Rasullulah Saw, tahlil dan tasbih. Masuk pula dalam kategori ini adalah memperhatikan hari khusus dimana kita disunahkan untuk mengerjakan sebuah amaliah tertentu, misalnya membaca shalawat kepada Rosullah Saw dan surah Aal-Kahfi pada hari jumat dan malamnya. Masuk pula dalam kategori ini adalah memperhatikan wirid-wirid dan zikir-zikir yang berkaitan erat dengan sebuah momen tertentu. Masuk pula dalam kategori ini adalah memerhatikan hari-hari tertentu di mana kita disunnahkan untuk berpuasa. Dan terakhir, masuk pula dalam kategori ini adalah ilmu, karena seluruh amal membutuhkan ilmu.

Penulis menganjurkan bentuk-bentuk wirid harian, yang bisa diamalkan setiap hari oleh seorang muslim sebagai berikut:
1.       Melaksanakan shalat secara berjamaah, mengerjakan shalat sunnah rawatib berikut zikirnya, melakukan qiyamullail dan shalat sunnah dhuha.
2.       Istigfar, minimal 100 kali dalam sehari.
3.       Membaca “la ilaha illallah  wahdahu la syarika lah lahul mulk walahul hamd wa huda ala kulli syai’in qadir” minimal 100 kali dalam sehari.
4.       Membaca shalawat kepada Nabi Saw, minimal 100 kali dalam sehari.
5.       Membaca surah Al-Iklas, 3 kali sehari
6.       Membaca 1 juz Al-Qur’an dalam sehari
7.       Membaca zikir pada waktu-waktu dan momen-momen tertentu, seperti membaca zikir pada waktu makan, tidur, masuk rumah dan keluar rumah.
8.       Setelah itu memperbanyak zikir yang disnahkan bagi kita untuk membacanya secara mutlak (tidak dibatasi oleh bilangan tertentu), seperti bacaan istigfar, shalawat kepada Rasulullah Saw, tahlil, hauqalah (la haula wala quwwata ila billah), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), atau bacaan-bacaan sunnah lainnya.

Dibawah ini adalah sebagian nash-nash syar’I yang memperkuat penjelasan di atas.
1.       Diriwayatkan dari Aghar Muzayyanah bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabda :”Sungguh, diliputi penutup dalam hatiku sampai aku beristigfar dalam sehari sebanyak seratus kali.” Di dalam suatu riwayat disebutkan: “Bertobatlah kepada Tuhan kalian. Karena demi Allah! Aku sendiri bertobat kepada Tuhanku sebanyak seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

2.       Diriwayatkan dari Abu Hurairah Bahwa ia mendengar langsung Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa yang membaca “La ilaha illallah wahdahu la syarika lah lahul mulk walahul hamd wa huda ‘ala kulli saya’in qadir” sebanyak seratus kali niscaya ia memperoleh pahala yang sebanding dengan membebaskan sepuluh hamba sahaya, akan ditulis baginya seratus kebaikan, akan dihapus darinya seratus kejahatan dan ia akan memiliki penjagaan dari setan pada hari itu sampai petang dan tidak ada  yang lebih utama dari amal yang ia bawa melainkan laki-laki yang amalnya lebih banyak daripada dirinya. Dan barang siapa yang membaca “Subhanallah wabi hamdih” dalam satu hari sebanyak seratus kali, niscaya akan di hapus darinya kesalahan-kesalahan, meskipun kesalahan itu setara buih di lautan” (HR. Bukhari, Muslim, Malik dan Tarmizi)

3.      Nasa’i meriwayatkan dari Abu thalhah bahwa Nabi Saw suatu hari datang dengan wajah penuh kegembiraan. Kami berkata”Sungguh, kami melihat kegembiraan di wajahmu.” Beliau bersabda :”Sesungguhnya Tuhanmu berfirman: Apakah engkau merasa ridha (dengan kabar gembira yang isinya) bahwa tidak ada seorangpun yang bershalawat kepadamu melainkan Aku a kan membei kasih sayang kepadanya sepuluh kali, tidak ada seorangpun yang bershalawat kepadamu melainkan Aku akan memberi kasih sayang kepadanya sepuluh kali. Tidak ada seorangpun yang mengucapkan salam kepadamu, melainkan Aku akan menyellamatkannya sepuluh kali.” (HR. Ahmad, Hakim. Hadist ini dinyatakan shahih oleh Hakim)

4.      Thabrani di dalam kitab al-Mu’jam ash-Shagr meriwayatkan dari Anas bahwa Rasullullah Saw bersabda: “Basrang siapa yang membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberi kasih sayang kepadanya sepuluh kali. Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku sepuluh kali, maka Allah akan memberi kasih sayang kepadanya seratus kali. Dan barang siapa yang membaca shalawat kepadaku seratus kali, niscaya Allah akan tulis di antara kedua matanya bahwa ia terbebas dari kemunafikan dan api neraka dan Allah akan memberikan tempat tinggal pada hari kiamat nanti bersama para syuhada.”

5.      Abu daud meriwayatkan dari ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda:”Barang siapa yang selalu beristigfar, niscaya akan Allah jadikan untuknya jalan keluar dari segala kesempitan dan pelipur lara dari segala kesedihan dan Dia akan memberinya rizki dari arah yang ia tidak duga (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

6.      Thabrani dalam kitab al_Mu’jam al-Kabir meriwayatkan dari Muhammad bin Yahya bin Hyyan dari ayahnya dari kakeknya ia berkata: Seorang laki-laki berkata “Wahai Rasulullah! Bolehkan aku jadika sepertiga shalawatku untukmu?” beliau menjawab: “Silakan jika kamu mau!” Laki-laki itu bertanya lagi. “Bagaimana jika dua pertiganya?” Beliau menjawab: “Silakan!” Laki-laki itu kembali bertanya “Bagaimana jika semua shalawatku untukmu?” Beliau menjawab “jika itu kamu lakukan, niscaya Allah akan mencukupkan apa yang kamu cita-citakan dari urusan duniamu dan akhiratmu:.”


Terakhir, penulis ingin mengatakan bahwa seorang muslim harus memiliki agenda untuk meningkatkan ruhiyahnya, baik itu program harian, mingguan, bulanan, tahunan dan program seumur hidupnya. Hal itu dilakukan agar ia tidak lupa terhadap kewajibannya, untuk memenuhi hidupnya dengan kebaikan, dan agar senantiasa berada dalam kondisi ruhiyah yang tinggi. Dari pelatihan-pelatihan ruhiyah program harian, mengerjakan amalan-amalan sunah atau fardu yang diwajibkan seminggu sekali seperti kewajiban melaksanakan shalat jumat, menjalankan ibadah yang di isyaratkan sebulan sekali seperti puasa sunnah di tengah bulan, mengerjakan kefarduan yang di syariatkan setahun sekali seperti puasa ramadhan, atau yang difardukan seumur hidup seperti ibadah haji, dan menunaikan kewajiban prioritas, kewajiban primer, kewajiban kondisional seperti mengerjakan shalatjenazah, menjenguk orang sakit, memberi makan orang lapar, berbuat baik kepada tetangga, berbakti kepada orang tua, menyambung kekeluargaan, berjihad yang hukumnya fardu, atau mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Dengan semua amal ibadah maka sempurnalah seorang muslim, dan ia akan bertemu Allah dengan memperoleh keridhaan dari-Nya. sebagai tambahan ada baiknya silahkan simak tentang bahwa kita semua membutuhkan petunjuk Allah

Solusi Praktis Meningkatkan kecerdasan spiritual secara cepat dan efektif(Part I)

Sumber:  Said Hawwa dalam kitabnya yang berjudul tarbiyah ruhiyah “bab 7 Riyadlah dan mujahadah dalam beribadah” penerbit Aula Pustaka
Dalam postingan kali ini, saya akan mengetengahkan sebuah kajian tentang pengamalan, setelah kita banyak mengerti tentang dasar-dasar  keilmuan yang bisa membantu untuk memahami aspek-aspek spiritual dari amal perbuatan. Saya juga mengajak kamum muslim untuk menggali ilmu dan menjalankan pelatihan-pelatihan  ruhiyah dalam hidupnya (riyadhah ruhiyah, serta mengamalkan wirid-wirid harian secara rutin (mujahadah, wirid harian). Dimana agar amalan tersebut bernilai ibadah di hadapan Allah SWT maka harus di mulai langkah mencari ilmu secara kompherensif, baik  di madrasah-madrasah, melalui kajian otodidak, dari buku, blog, web,  pengajian atau hadir dalam forum diskusi tentang ilmu keislaman, baik yang bersifat umum atau yang bersifat khusus, adalah suatu kewajiban yang harus di lakukan.
Sahabatku, teryata tak hanya antivirus saja yang harus selalu di update, namun keimanan kitapun harus terus di update karena setiap hari bahkan setiap detiknya masalah kita terus bertambah kompleks seperti halnya virus yang ada di pc kita makin detik makin kuat sehingga antivirus kita pun harus terus bertambah kuat pula, dimana salah satu caranya adalah dengan mengupgradenya. Dari mulai kita anak-anak kemudian tumbuh jadi remaja, terus mulai memasuki dunia sekolah menegah, itu juga masalah, kemudian dari remaja kita tumbuh menjadi dewasa dan lulus sekolah menengah kemudian masuk kuliah, itu juga masalah baru lagi, terus berlanjut hingga kita di wisuda kemudian itu juga masalah lagi, setelah wisuda dapat kerja itu juga timbul lagi masalah baru, kemudian menikah, punya anak itu juga masalah baru lagi, terus berlanjut sampai kehidupan kita berakhir dan menghadap Allah SWT. Jadi jika keimanan kita tidak selalu di upgrade, bukan tidak mungkin masalah kita akan lebih besar dari pada keimanan kita, dan akhirnya berbagai penyakit jiwapun muncul seperti gelisah, galau, depresi, korupsi, perzinahan dimana-mana, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, bahkan ada yang sampai bunuh diri-Nauzubilah hiindalik-, oleh karena itu kita sebisa mungkin harus dalam keadaan keimanan kita lebih besar atau minimal sekali sama dengan masalah yang sedang kita hadapi, salah satu caranya dengan mengupgradenya sesering mungkin, terus persoalannya bagaimana cara menguprage keimanan kita, ternyata Rasulullah Saw manusia yang paling mulia telah memberikan cara yang paling efektif untuk mengupgrade keimanan kita sebagaiman sabdanya dalam suatu hadist:
Sesungguhnya iman itu akan usang di dalam hati salah satu dari kalian, sebagaimana usangnya pakaian. Maka mintalah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman di dalam hati kalian.” (HR. Thabrani dan Hakim)
Dan hadist:
“Perbaharuilah keimanan kalian!” Seorang bertanya, “Wahai Rosulullah! Bagaimana cara kami memperbaharui keimanan kami?” Beliau menjawab, “Perbanyaklah membaca ‘la ilaha illallah.” (HR. Thabrani dan Ahmad)

Olah Spiritual (Riyadlah Ruhiyah)
                Penulis mengajak kaum muslim untuk menjalankan olah spiritual (Riyadlah Ruhiyah) dalam kehidupannya, sesuai dengan kadar kemampuannya. Jika mereka mampu menjalani olah atau pelatihan ruhiyah selama 40 hari maka kerjakanlah. Jika mereka mampu menjalani pelatihan ruhiyah selama 3 hari ,  7 hari, 8 hari, lebih dari itu , kurang dari itu, atau mampu berbulan-bulan maka lakukanlah, selagi tidak melalaikan pekerjaan dan kewajibannya. Jika mereka tidak mampu melakukannya, maka lakukanlah apa yang mereka bisa asal tidak menelantarkan  keluarganya, pekerjaanya yang menjadi mata pencahariannya, dan rutinitas kewajiban-kewajibannya. Jika seseorang mengaitkan pelatihannya dengan bulan-bulan tertentu, seperti bulan ramadhan bulan-bulan haram, sepuluh hari bulan zulhiah atau bulan-bulan yang lain yang ditujukan oleh nash-nash syar’I sebagai waktu istimewa, maka ia boleh melakukan hal itu. Jika ia tidak mampu mengaitkannya, maka pelatihan-pelatihan ruhiyah boleh ia lakukan sesempatnya. Apabila ia mampu menggabungkan antara puasa, qiyamullail, shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an dan berbagai jenis zikir, maka ia boleh melakukan hal itu. Jika ia tidak mampu melakukannya, maka lakukanlah apa yang ia bisa, jika ia hanya memfokuskan satu jenis zikir, seperti membasca shalawat kepada Rosulullah SAW membaca la ilaha illahllah, istigfar, tasbih, tahlil, takbir, tahmid (bacaan subhanallah walhamdulilah wala ilaha illallah wallahu akbar), maka hal tersebut di nilai baik.
                Pelatihan ruhiyah seperti itu, dapat menaikan derajat manusia setinggi-tingginya dan dapat memindahkan hati nya dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Dalam sunah rosulullah SAW terdapat banyak penjelasan yang membuat kita termotivasi untuk melakukan jenis-jenis wirid tertentu. Misalnya tentang itikafnya Rosulullah SAW  terdapat keterangan bahwa Rosulullah Saw melaksanakan iktikaf di bulan ramadhan dan di luar bulan ramadhan. Pada tahun tertentu beliau beritikaf selama 20 hari. Beliau juga berkhalwat di gua Hira. Kegiatan berkhalwat ini meskipun dilakukan sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, namun ini merupakan sebuah karunia ibadah yang Allah limpahkan kepada Rosulullah Saw. Di awal kemunculan islam terdapat kewajiban mengerjakan qiyamullail atas seluruh kaum muslim. Kemudian kewajiban itu dihapus hingga hukumnya menjadi sunnah. Ada pula nash0-nash yang mengisaratkan bilangan tertentu. Seperti hadist yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmizi, “Barangsiapa melaksanakan shalat berjamaah di masjid selama empat puluh malam, dan ia tidak pernah tertinggal rakaat pertama shalat isya niscaya Allah akan menuliskannya bebas dari neraka.”
                Jika seorang muslim secara diam-diam  berteguh hati menjalani pelatihan ruhiyah selama 40 hari, lebih dari itu atau kurang dari itu, maka apa dampak yang ia rasakan? Penulis katakan keimannya akan berkembang , makna-makna tauhid didalam hatinya akan tertanam kuat, dan pelatihan itu akan memberinya kejernihan berfikir,  dan kecerdasan analisis, dan masih banyak faedah lainnya. Jika amal perbuatan itu diulang-ulang pada setiap waktu senggang dalam kehidupannya, mak diharapkan cahaya keimanan yang ada didalam hatinya akan semakin besar dan selalu aktual.
                Penulis mengajukan sebuah agenda pelatihan ruhiyah sebagai berikut.
1.Shalat fardhu berjamaah.
2.Menjalankan seluruh shalat sunat rawatib.
3.memelihara shalat sunnah dhuha, shalat sunnah qiyamullail dan witir.
4.Shalat tasbih setiap hari.
5. Memfokuskan diri untuk mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an di sela-sela pelatihan.
6.Menaruh agenda zikir rutin, seperti istigfar, membaca shalawat kepada Rasulullah Saw, membaca kalimat tauhid (lailaha illallah) dan zikir-zikir mutlaq yang lain. Ia harus berusaha membaca masing-masing zikir sebanyak 70.000 kali. Hitungan 70.000 kali adalah batasan maksimal dalam berzikir.
7. Menaruh agenda wirid yang berkaitan dengan momen, seperti wirid-wirid shalat, al-ma’tsurat di pagi dan sore hari. Jika ia merasa bosan dengan satu jenis wirid, maka ia harus berpindah melakukan wirid yang lain.
8. Berpuasa pada hari apa saja sesempatnya menyedikitkan makan, menyedikitkan bicara, dan bergaul dengan orang-orang.
                Ada sebagian manusia yang mengatakan bahwa rutinitas ibadah diatas omong kosong dan batil. Mereka ingin memalingkan kaum muslim dari melakukan ibadah-ibadah rutin. Mereka lakukan itu karena mereka semua memiliki standar keilmuan yan rusak dan tingkat keimanan yang sudah menipis. Sungguh, keimanan seberat biji sawi tidak bisa ditandingi nilainya ileh siapapun. Jika keimanan seberat biji sawi saja bisa mengeluarkan manusia dari api neraka dan dapat memeliharanya dari kekekalan di dalamnya, maka bagaimana halnya dengan pelatihan-pelatihan ruhiyah yang menjadikan keimanan manusia seperti gunung, memberinya ketentraman hati, membersihkannya dari tuntutan-tuntutan hawa nafsu dan menjauhkannya dari godaan dan fitnah setan?
                Sungguh setiap muslim harus berfikir jernih. Dan para murabbi yang berada di lingkungan umat islam harus memberikan porsi khusus dalam  pelatihan ruhiyah ini. Untuk mengetahui kesahihan pendapat  yang telah penulis sebutkan, maka cukup kiranya bagi setiap muslim merenungi dua hadist berikut:
“Sesungguhnya iman itu akan usang di dalam hati salah satu dari kalian, sebagaimana usangnya pakaian. Maka mintalah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman di dalam hati kalian.” (HR. Thabrani dan Hakim)
Dan hadist:
Perbaharuilah keimanan kalian!” Seorang bertanya, “Wahai Rosulullah! Bagaimana cara kami memperbaharui keimanan kami?” Beliau menjawab, “Perbanyaklah membaca ‘la ilaha illallah.” (HR. Thabrani dan Ahmad)
Jika kenimanan yang masih utuh saja butuh pembaharuan, maka bagaimana halnya dengan hati yang lalai? Bagaimana halnya dengan hati yang telah berlapis dosa? Bagaimana halnya dengan hati yang penuh dengan bisikan-bisikan setan? Bagaimana halnya dengan hati yang kebingungan? Bagaimana halnya dengan hati yang gelisah? Bagaimana halnya dengan hati yang penuh keraguan? Bagaimana halnya dengan hati yang digerogoti oleh penyakit dan keinginan-keinginan hawa nafsu?
                Semua ini membutuhkan pelatihan-pelatihan ruhiyah yang handal dan program ruhiyah yang terarah. Adapun program yang penulis tawarkan di atas hanya sebagai contoh. Seorang muslim yang menyibukan dirinya dengan membaca shalawat kepada Rosulullah Saw selama berhari-hari sambil tidak lupa mengerjakan shalat fardu, maka amaliah seperti itu mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap hatinya. Demikian pula bila ia menyibukan membaca Al-Quran. Yang penting, seorang muslim tidak boleh lupa untuk menjalankan pelatihan ruhiyah, baik sekali ataupun berkali-kali dalam hidupnya.

untuk penjelasan lebih lengkap lagi baca lanjutannya part II dan lebih jauh lagi simaklah ini tentang hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya

Rabu, 05 November 2014

Disiplin Ala Para Samurai

Salah satu syarat-penting agar bermental “driver” adalah memiliki kemauan-kuat untuk mendisiplinkan diri. Secara menarik, dalam bukunya Self Driving, Rhenald Kasali (RK) membahas syarat-penting itu di Bab 6 “Self Discipline (Disiplin Diri)”. Saya beruntung dapat membaca dan menekuni Bab 6 ini. RK tidak membahas disiplin diri dalam bentuk konsep-konsep yang rumit dan membosankan. Dia malah mengisahkan pengalamannya dalam mendisiplinkan diri ketika menyiapkan dan menyelesaikan buku Self Driving. Pembaca bukunya—seperti saya—lantas dapat menghayati sekaligus mendapat manfaat double. Di samping dapat belajar-langsung self discipline, saya pun dapat belajar bagaimana menyiapkan dan menulis buku yang bagus sebagaimana buku-buku RK.

RK membuka kisahnya dengan mencuplik disiplin diri para Samurai dalam film The Last Samurai . Bagi yang pernah menonton film itu, ada seorang tokoh bernama Nathan Overick yang diperankan secara berkarakter oleh Tom Cruise. Nathan juga suka mencatat pengalamannya dan menggambar sosok-sosok yang dikenalnya. “Tak ada yang mampu mengalahkan manusia-manusia yang disiplin. Bahkan senjata yang lebih modern dan pasukan yang lebih banyak sekalipun tak akan bisa mengalahkan Samurai.” Kalimat ini diucapkan Nathan dan dikutip RK dalam Self Driving. Meski kita tahu para samurai akhirnya mampu dikalahkan oleh kanon dan senapan, namun kedisiplinan diri yang membentuk karakter khas para Samurai itu tetap mengundang decak kagum.



“Saya tidak pernah menyaksikan disiplin yang lebih kuat dari apa yang dimiliki oleh para Samurai,” tambah Nathan. Para Samurai bangun di pagi hari secara otomatis tanpa dibangunkan. Mereka masing-masing sudah otomatis mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Berlatih setiap pagi dengan penuh ketekunan dan bekerja dengan nilai-nilai yang menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran. “Itulah modal seorang driver: disiplin dan kehormatan diri. Disiplin adalah sebuah komitmen,” tulis RK.  Dan perhatikan kalimat berikut: “Bab ini saya tulis dalam perjalanan menuju benua Eropa (Agustus 2012) untuk memwisuda mahasiswa-mahasiswa saya yang telah menyelesaikan program MBA bekerja sama dengan Universitas Piere Mendez Grenoble yang terletak di kaki Gunung Alpen, di wilayah Lyon, Prancis. Perjalanan itu sendiri hanya memakan waktu sekitar 4-5 hari, namun saya menambah perjalanan itu selama beberapa hari untuk menulis buku ini,” tulis RK di halaman 113.

Jika kita berhenti sejenak dan membayangkan bagaimana RK menyiapkan dan menulis buku Self Driving, apakah yang terbayang di benak kita? “Buku ini ditulis di sepanjang perjalanan dengan menggunakan kertas polos dan blocknotes yang saya bawa dari Jakarta dan sekitar 30 isi bolpoin uni-ball Signo yang seakan tak pernah berhenti dipakai sejak pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.” Kemudian kata RK selanjutnya, “Saya menyambungnya di ruang transit Bandara Dubai sambil ditemani secangkir kopi Java dan beberapa potong ikan salem asap. Dari Dubai, di atas pesawat Emirates yang saya tumpangi, penulisan saya lanjutkan beberapa jam hingga sampai di Bandara Zurich, Swiss. Saat ini, bagian pertama buku ini baru saja selesai dan satu isi bolpoin sudah habis tak terasa. Saya menggantinya di sebuah taksi yang membawa saya dan istri ke sebuah penginapan kecil di luar kota Zurich. Saya hanya berhenti menulis saat berbincang dengan istri yang dapat dilakukan setiap saat, atau memeriksa data-data tang dikirim staf-staf saya dari Jakarta melalui email, i-Pad, BlackBerry, ponsel Nokia, dan e-book reader Nook yang memungkinkan saya mengunduh buku-buku baru dengan harga yang lebih murah.”

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah RK dalam membuat buku Self Driving? “Saya tidak pernah mendiamkan waktu-waktu kosong hilang begitu saja,” tulis RK.[]

lmu kita yang sejati

lmu kita yang sejati bukanlah yang tertulis di ijasah, tapi ilmu yang kita amalkan dan wariskan.
Harta kita yang abadi bukanlah angka yang tertulis di rekening kita, tapi yang kita nafkahkan dengan ikhlas di jalan kebaikan.
Umur kita yang hakiki bukanlah jumlah yang dihitung sejak kita lahir, tapi waktu yang kita manfaatkan untuk pengabdian kepada Tuhan.
Semangat menikmati Ahad dg syukur