Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Senin, 07 April 2014

Solusi Mengatasi virus sumon Part 3

Metamorfosis itu kata mereka
Sebelum menyelami lautan metamorfosis ini, mari sama-sama kita leburkan sifat takabur yang ada dalam diri kita. Semoga, nuansa kedamaian senantiasa bersenandung bersama, lahirnya sifat tawadhu yang selalu menganganggap diri ini “perlu kesempurnaan” tanpa terasa telah “Sempurna”. Harus saya ulangi kalimat yang sama setiap orang pasti memiliki rasa cinta. Maka siapapun akan  bahagia bila ia mendapati apa yang dicintai, dan mencintai apa yang di dapati, betul kan? Beranjak dari situ timbulah sebuah kejadian, tidak mendapatkan yang kita cintai bagaimana itu?
                Beberapa jawaban sudah kita kaji bersama-sama. Kita tentu memahami, sebuah realita bahwa cinta yang tidak bisa kita kunjungi akan melahirkan kenelangsaan. Maka “menahan diri” untuk melayangkan kata-kata cinta padanya adalah suatu kekuatan dahsyat..Disadari atau tidak, proses berkepanjangan itu membuat anda lebih dewasa, lebih matang, lebih kuat, lebih jantan, lebih bermutu, memesona, dan tangguh. Andalah pejantan tangguh. Hingga saat –Mungkin- dia memiliki rasa yang sama, dia akan semakin kaget dan terheran karena pesonamu yang memikat. Pesona kesalehan. Pesona jiwa. Pesona inner beauty yang amat indah di saksikan.
                Dahulu, miungkin anda dan dia sama- sama menjauhi diri, demi menjaga kesucian diri. Diri semakin menjauh itu malah membuat kesucian mendekat. Tibalah saat pendamping hidup yang saleh, telah lama dinanti dan dilupakan, benar-benar hadir di depan mata. Sang belahan jiwa, teryata dia yang dahulu kita pernah lupakan. Ini adalah sekenario Allah yang sangat luar biasa sahabatku...ah keindahan memang tidak melulu Allah tampakan di pagi hari. Siapa yang tahu rencana Allah? Kupu-kupu yang indah dan menawan, bukanlah ia berawal dari ulat yang menjijikan? Andalah pejantan tangguh. Saat benang cinta yang kusut belum mampu di urai, ada perasaan dalam hati ia bersenandung.
                Biarlah, ia adalah gadis impian yang diidamkan semua orang. Aku, aku...hanya seekor ulat yang menjijikan. Tiada satu pun mata meliriku. Dia dan aku? Ah...terlalu jauh aku berkhayal. Insan sesempurna dia, mana mungkin mau bersanding di hadapanku! Terlalu jauh aku berkhayal untuknya. Aku bukan siapa-siapa dia. Aku bukan milik dia. Aku hanya lalat yang menempel di tong sampah. Tidak akan bisa memasuki istana cinta.
                Namun aku punya hati. Kini saatnya aku bangkit dari kemilau yang menipu. Masih banyak karya-karya yang harus aku ukir menjadi prestasi. Semua orang masih menghinaku. Tetapi nanti akan ku tunjukan kepada dunia melalui karya-karyaku. Biarlah ia menjadi prestasi. Lalu aku berkata “Inilah aku...! inilah aku....! Insan yang dahulu kau anggap ulat menjijikan inilah aku....!
                Ah cinta itu memahami, bukan mengekploitasi. Setelah cukup lama kita menahan syahwat, kini tiba kita menjemput panggilan cinta itu. Dahulu, anda adalah ulat yang menjijikan. Namun kini, Anda telah bermetamorfosis menjadi sosok kupu-kupu yang indah. Menari di taman cinta. Berlambai pada anak-anak yang main kejar-kejaran di rerindang taman. Ya kita memahami. Tetap ada yang mengatakan bahwa perempuan itu harus menunggu. Laki- lakilah yang mendatangi. Namun bagi anda  yang perempuan, tidaklah mencontoh kepada khadijah r.a yang cerdik? Bagaimana ia mencari strategi yang indah dan mulia dan rosulullah pun jadi suami tercinta. Atau bagi anda yang lelaki bercontohlah kepada sahabat ali yang mampu menghancurkan belenggu setan yang hendak memperdaya, berpuasa syahwat.


Sumber: Fikri Habibullah Muharram 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar