Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Jumat, 28 Maret 2014

Kisah Penjual Ikan Segar

Seorang pria tua yang merupakan pedagang
ikan membuka toko lalu memasang sebuah
papan agar penjualannya meningkat. Papan
itu bertuliskan Di Sini Dijual Ikan Segar.

Dengan pemasangan papan itu, lebih banyak
orang yang membeli ikan di toko pria tua
tersebut. Cara berdagang yang
menguntungkan.
Setelah beberapa jam, seorang pembeli
menanyakan, "Kenapa kau tulis Di sini dijual
ikan segar? Bukannya semua orang tahu
kalau kau memang berjualan di sini, bukan
di sana," lalu pedagang tua itu berpikir,
benar juga, dan akhirnya dia menghapus
kata di sini, sehingga tulisan pada papan
hanya Dijual Ikan Segar.

Beberapa waktu kemudian, datang seorang
pelanggan yang menanyakan, "Kenapa kau
tulis dijual ikan segar? Tentu saja yang kau
jual ikan segar, bukan ikan busuk,"
kemudian sang pedagang berpikir ada
benarnya juga, lalu tulisan pada papan
dihapus menjadi Dijual Ikan.

Datang lagi pembeli yang menanyakan,
"Kenapa ditulis dijual ikan? Kau tidak sedang
membagi-bagikan ikan ini dengan cuma-
cuma kan?" pedagang setuju dengan ide itu,
lalu mengganti tulisan menjadi Ikan saja.

Lalu datang pembeli lain yang tertawa
membaca tulisan pada papan, "Kau ini ada-
ada saja pak tua, tentu saja yang kau jual
ikan, bukan daging ayam, apa kau kira
pembelimu bodoh?" Akhirnya penjual ikan
itu melepas papan jualannya.
Tetapi apa yang terjadi, orang yang membeli
ikan-ikannya menurun dibandingkan saat
dia memajang papan bertuliskan Di Sini
Dijual Ikan Segar.

Sahabat, tak semua ide orang lain harus
Anda jalankan untuk menyenangkan hati
mereka. Jika saran yang diberikan dirasa
tidak mengembangkan kemampuan Anda,
Anda berhak untuk menolak ide tersebut.
Hidup Anda adalah keputusan Anda, dan
menolak ide dari orang lain merupakan hak
yang juga milik Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar