Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Kamis, 29 Desember 2011

Rahasia Kedashyatan otak dan tubuh anda


Ternyata otak kamu mengontrol  koordinasi 206 tulang dan 600 otot lebih dalam tubuh kamu, sehingga kamu bisa beraktivitas dengan lancar. Namun, di dalam tubuh kamu untuk pekerjaan semudah mengambil gelas, terjadi proses kombinasi hubungan kerja sama dan program yang sangat kompleks dan luar biasa. Tidak kalah rumitnya dengan pemograman komputer dan mekanis sebuah pesawat ulang-alik atau pesawat ruang angkasa.
            Otak kamu juga mengatur koordinasi kerja panca indra. Telinga kamu mampu membedakan getaran bunyi dari 20 getaran sampai 20.000 getaran per detiknya. Mata kamu memiliki 130 juta penerima cahaya, yang setiap penerimanya mampu menangkap miliaran foto perdetiknya.
            Pengindra bau dalam hidung kamu bisa membedakan jutaan bau. Paru-paru kamu mengelola 10.000 liter udara hanya dalam satu hari. Kamu juga memiliki kulit yang melapisi tubuh kamu, dan setiap centimeternya mampu menahan tekanan udara satu kg atau 20.000 kg untuk seluruh tubuh. Belum lagi mengatur kelenjar keringat sepanjang 65 kilometer. Di tambah Jantung kamu yang mampu memompa 2.500 ton darah sepanjang tahun. Ginjal yang menyaring lebih dari 10.000 liter darah setiap harinya. Belum lagi sistem pencernaan, getah bening, enzim dan masih banyak lagi.
            Ini belum seberapa, di bandingkan dengan kemampuan otak dalam berfikir, mengingat, membayangkan, mempertimbangkan, berimajinasi, dan menciptakan. Profesor Anokhin, seorang ahli tentang otak manusia, menemukan keyataan bahwa pola yang bisa di susun otak kita adalah sebanyak angka satu di ikuti nol sepanjang 1,5 kilometer. Dan Kalau menggunakan mesin tik standar untuk menulis di kertas akan panjangnya mencapai 14 kali pulang pergi Bumi-Bulan. Karenanya, anda perlu mengetahui bagaimana cara menggali harta karun dalam diri anda.
            Tahap pertama anda perlu mengetahui sedikit tentang kehebatan otak.Mengapa sedikit? Karena sampai hari ini masih terus di temukan berbagai kehebatan dari otak manusia. Dan kamu perlu Fokus pada hal yang kamu perlukan tidak ada gunanya kamu memiliki semua pengetahuan dan peralatan di dunia jika anda tidak menggunakannya untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan misi kehidupan anda. Tidak ada gunanya jika tidak bisa di gunakan untuk kebahagiaan kamu. Fokus pada hal terpenting.Apa yang kamu perlukan? Semuanya sudah tersedia anda hanya perlu sikap mental yang benar untuk memanfaatkannya, lalu anda akan mencapai kebesaran kamu sendiri.
            Bahkan penelitian menunjukan bahwa Albert Einstein sang genius ilmu pengetahuan pada abad ini baru menggunakan 15% dari kemampuan otaknya.dan berapakah persenkah kita menggunakan potensi kekuatan otak  yang telah di berikan Allah S.W.T yang telah begitu sempurna ini? Tapi yang terpenting kita harus mensyukuri dan meningkatkan terus potensi otak

Rahasia Kekuatan Bawah Sadar


Sebuah Penelitian pernah mengungkapkan bahwa 90% kekuatan seseorang terletak pada alam bawah sadarnya, Pernahkah kamu melihat gunung es? Mungkin anda pernah melihat di film atau anda  bisa membuatnya sendiri di freezer kulkas. Masukan es ke dalam bak mandi atau ember. Apa yang terjadi? Es tidak seluruhnya terendam air, ada sedikit yang muncul di permukaan.itu terjadi pada es di kutub. Gunung es terkecil bisa menenggelamkan kapal Titanic yang besar. Karena kekuatan terbesar dari gunung es ini  terletak di bawah permukaan air. Ini sama juga dengan diri kamu.
Di dalam bawah sadar kamu terletak kebiasaan kamu,sikap kamu dan mesin otomatis yang dapat membawa kamu menuju kesuksesan,jadi cara kerjanya adalah apa yang kamupikirkan  akan menjadi program atau perintah untuk di kerjakan oleh alam bawah sadar anda. Inilah yang menyebabkan semua tindakan kamu yang otomatis, cara kamu menanggapi berbagai situasi mempengaruhi pilihan anda, mempengaruhi keputusan anda yang menyebabkan anda mendapat peluang atau kehilangan peluang, Jadi intinya sobat anda perlu mengembangkan awareness atau kesadaran sehingga anda bisa menguasai dan mengendalikan kekuatan alam bawah sadar kamu sendiri, dan itu semua di atur dalam otak kamu.
Sekarang pertayaannya  bagaimana cara kerja otak?mengapa ada orang yang menjadi genius?? Sebenarnya semua orang genius, seperti kamu sobat yang sedang membaca blog ini. Sebentar lagi tiarsolution akan memberi tips sederhana tentang kekuatan alam bawah sadar ini.
Pikiran bawah sadar adalah pikiran yang bekerja 24jam. Pikiran sadar kita ada jam kerjanya. Jika kita tidur, pikiran sadar kita sedang istirahat. Sejak saya SMP saya senang bereksperimen, terutama dengan diri sendiri. Saya sudah mempelajari cara kerja sistem otak manusia sejak  kecil. Pada saat itu saya sedang berjuang keras dengan pelajaran  di sekolah, sebenarnya saya malas belajar, lebih senang bermain game dan bermain sepak bola. Ada mitos yang beredar jika mau hafal pelajaran bakar bukunya dan minum abunya. Saya pikir, bagus juga jika hal tersebut bisa bekerja, tetapi agak tidak masuk akal.
Saya juga terus membaca artikel tentang pikiran bawah sadar.Pada waktu itu hipnosis dan pembahasan pikiran bawah sadar masih merupakan misteri besar. Saya membaca bahwa ketika kita tidur, pikiran bawah sadar kita terus bekerja. Itulah sebabnya kita bisa mendapatkan mimpi. Berita baiknya adalah pada saat tidur, kita bisa memasukan pelajaran. Idenya adalah ketika tidur kita mendengarkan  suatu pelajaran.  Pada saat kita bangun, pelajaran tersebut sudah terekam dalam otak kita. Wow, ide genius bukan!
Siang hari saya bisa bermain komputer game dengan leluasa dan bermain bola dan saya belajar pada saat tidur. Besok ulangan Bagus. Baiklah! Saya berbagi ilmu pengetahuan ini  dengan teman- teman dan pembaca blog tiarsolution tentunya.
Tetapi Pada suatu waktu orang tua saya menolak keras ide itu. Saya harus tetap belajar pada siang hari dan malam hari harus tidur tanpa macam-macam. Saya tetap penasaran, Belajar pasti ada banyak hubungannya dengan tidur. Jujur memang saya suka tidur, saya akan senang sekali jika tidur bisa dikaitkan dengan belajar. Lalu saya membuat percobaan ketika besoknya ulangan, saya tidak belajar.
Saya tidur cepat, yaitu jam tujuh malam. Ibu saya bingung, kok jam tujuh malam sudah mau tidur, saya bilang kan besoknya ulangan, supaya segar ibu setuju sambil bingung. Bel di pasang jam 4 pagi  saya bangun dengan segera dan membaca buku pelajaran di tempat tidur. Saat itu saya ingat bahwa saya hanya membaca 1 kali, lalu ketiduran lagi. Ternyata ulangan saya bagus. Wah saya sangat senang. Saya bisa menghemat waktu dan tidur lebih banyak. Saya tetap mempraktikan cara tersebut untuk ulangan-ulangan yang penting. Untuk pelajaran yanga saya tidak sukai, saya tetap tidak belajar.
Sebenarnya saya ingin mencoba tidur sambil mendengarkan pelajaran, tetapi pada waktu itu saya menggunakan hp sebagai alat perekam yang hanya menyalakan suara rekaman sekitar 60 menit karena batrainya terbatas. Namun sekarang  teknologi sudah jauh lebih maju. Saya senang sekali jika ada informasi yang di sampaikan dalam bentuk rekaman  saya bisa dengarkan sambil tidur.
Teorinya adalah pelajaran tersebut akan masuk dalam ingatan bawah sadar. Ingatan ini kapasitasnya besar dan kecepatannya tinggi. Tetapi masalahnya tidak banyak dari kita yang secara sadar dapat mengambil isi memori tersebut. Namun, hal ini bagus sekali untuk pembentukan jati diri dan pola pikir kita. Mungkin hanya sampai di sini saya memberikan tips tentang bawah sadar semoga bermanfaat! Tapi jangan khawatir saya akan selalu membingbing anda menuju suksen kita akan melangkah bersama-sama teruslah membaca tiarsolution, dan yang terakhir apabila tidak keberatan dan demi jutaan orang lainnya yang ingin sukses serta kemajuan blog tiarsolution agar anda meng klik iklan sponsor kami yg ada di pinggir dan akhir blog ini, Anda mengklik satu iklan sponsor kami itu merupakan emas bagi tim blog kami!! Salam Sukses!!!.
Sumber: Buku 3 sinergi otak

Rabu, 22 Juni 2011

Senin, 30 Mei 2011

3 Rahasia Besar yang Disampaikan oleh Iblis

ikisahkan dalam sebuah Hadits, dulu pada zaman Nabi Musa, Iblis pernah datang menemui Nabi Musa untuk meminta bantuan. Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut masuk ke dalam Neraka dikarenakan dia mengerti betul bagaimana keadaan di dalam Neraka. Namun, dikarenakan disaat Nabi Adam diciptakan, kemudian Alloh menyuruh para malaikat sujud pada Nabi Adam (termasuk Iblis yang saat itu berada di kalangan malaikat), ternyata hanya Iblis yang tidak mau sujud dikarenakan ego-nya yang terlalu tinggi. Iblis tidak melihat 'siapa' yang memerintahnya. Malah Iblis mengatakan bahwa derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi Adam karena Nabi Adam diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan dari api. Singkat cerita, Alloh murka dan mengutuk Iblis dan anak turunnya untuk masuk ke dalam Neraka pada hari kiamat nanti. Namun Alloh memberi umur yang panjang pada Iblis hingga hari kiamat nanti.





Nah, saat itu Iblis datang pada Nabi Musa. Tujuan Iblis datang pada Nabi Musa adalah untuk meminta bantuan. Iblis mengatakan bahwa ia ingin taubat, tapi tidak tahu caranya. Maka Iblis meminta Nabi Musa untuk berdo'a pada Alloh agar Alloh memberitahukan bagaimana cara taubat yang harus dilakukan oleh Iblis karena kesalahannya yang dahulu itu.



Akhirnya Nabi Musa mendapatkan kabar dari Alloh. Lalu Iblis datang lagi dan menemui Nabi Musa. Iblis bertanya tentang cara taubat yang bagaimana yang disampaikan oleh Alloh melalui Nabi Musa. Dan Nabi Musa menjelaskan bahwa cara taubatnya sangat mudah dan sederhana yaitu "Jika Engkau (Iblis) memang ingin bertaubat, Alloh perintah padamu supaya Engkau sujud di kuburannya Nabi Adam".



Mendengar penjelasan itu, Iblis marah dan menolak sambil berkata "Dulu ketika Nabi Adam masih hidup, Aku tidak mau sujud! Apalagi sekarang Adam telah jadi tanah! Tidak, aku tidak mau sujud di kuburannya Nabi Adam!" (Inilah yang terjadi sebab Alloh telah mengqodar bahwa Iblis dan anak turunnya tetap akan menjadi penghuni Neraka).



Lalu, sebelum meninggalkan Nabi Musa, Iblis berkata "Hai Musa, karena kamu telah baik dan mencoba menolongku, maka sebagai balasannya, aku akan menyampaikan 3 rahasia kepadamu Musa".



RAHASIA PERTAMA

"Tahukah Kamu Musa, kenapa manusia bisa marah-marah hingga sangat marah sekali? Penyebabnya adalah AKU yang sedang berada di hatinya. Aku bisa masuk ke dalam pembuluh darah manusia".



Penjelasan : Berarti orang yang marah itu sedang dikendalikan oleh Iblis / Setan bahkan orang-orang sering mengistilahkan dengan kata-kata 'Kesetanan'. Dan inilah mengapa di dalam sebuah Hadits Nabi mengatakan "Jangan marah.. (3x)". Selain itu, Nabi juga mengajarkan untuk orang yang sedang marah supaya membaca ta'awudz. Jika marahnya dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika marahnya dalam keadaan duduk, maka tidurlah. Ada juga yang menjelaskan, jika marah, maka wudhulah, dan jika masih marah, maka mandilah. Dan Nabi menambahkan lagi dalam suatu Hadits tentang keutamaan orang yang bisa menahan marah, yaitu :

Orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan marahnya
Orang yang bisa menahan marahnya padahal dia juga bisa meneruskan marahnya itu (tapi ditahan) maka di hari kiamat nanti dia akan disuruh memilih bidadari yang ia senangi.

Kesimpulan => MENAHAN MARAH = MELAWAN PENGARUH IBLIS/SETAN = PAHALA = SURGA



RAHASIA KEDUA

"Tahukah kamu Musa mengapa ketika orang-orang Iman berperang, lalu diantara orang Iman itu ada yang lari meninggalkan perang? Itu karena Aku yang mengingatkan mereka akan harta, istri dan anak-anaknya yang mereka tinggalkan di rumah"











Penjelasan : Salah satu dosa yang paling besar adalah meninggalkan perang. Kalau sekarang, meninggalkan tugas yang diamanatkan pada dirinya itu juga sama dengan meninggalkan jihadnya. Contoh sederhananya adalah para Mubaligh/ghot, Para Penerobos, Para Pengurus, dan para orang-orang yang diberi tugas (didapuk) harus terus berjuang sesuai dengan tugasnya (dapukannya) masing-masing dan tidak meninggalkan dapukannya begitu saja. Kalau meninggalkan tugasnya begitu saja tanpa alasan yang jelas, berarti dia-lah orang yang terpengaruh Iblis.



RAHASIA KETIGA

"Tahukah kamu Musa, bahwa ketika ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya berkumpul, maka AKU-lah orang ketiga yang berada di antara mereka dan Aku akan menggoda mereka sampai mereka melakukan zina"



Penjelasan : Sesuai dengan larangan dari Alloh "Janganlah kamu mendekati zina...". Insya Alloh hal ini telah jelas.



Nah, itulah 3 Rahasia yang disampaikan oleh Iblis yang ada tujuan positifnya buat kita, yaitu supaya kita 'mengenal' Iblis dan anak turunnya yang selalu berada di sekitar kita untuk menggoda kita. SELAMAT!!! Kamu telah mengenal Iblis lewat 3 Rahasia ini.



Oleh karena itu, kendalikan dirimu, hawa nafsumu, dan mari kita lawan pengaruh setan sampai kita bertemu ajal kita. Waspadalah...!



Apakah kamu siap? ????

Rabu, 11 Mei 2011

RENCANA TUHAN PASTI INDAH

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.



Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."



Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; " anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. "



Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.



Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.



Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.



Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah;"Allah, apa yang Engkau lakukan? "



Ia menjawab:" Aku sedang menyulam kehidupanmu."Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"



Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."



BEBAN TERBERAT BUKANLAH DIPUNDAK MELAINKAN DI KEPALA...JIKA TDK MAMPU MENANGGUNGNYA MAKA BERSUJUDLAH....BIARKAN BUMI YANG MENANGGUNG.........

Senin, 09 Mei 2011

Malaikat Pembantu

"Manusia hanya kaya kalau mereka memberi. Barang siapa banyak memberi akan banyak menerima."
Elbert Hubbard

Gigiku nyeri sekali. Aku tidak bisa membiarkannya lagi. Akhirnya aku mengabaikan rasa takutku pada dokter gigi dan memutuskan untuk menemui dokter gigi agar gigiku disembuhkan. Tapi bagaimana? Waktu itu aku seorang mahasiswa tahun kedua di sebuah universitas dan bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhanku.
Mungkin aku mampu membayar dokter untuk memperbaiki gigiku yang paling buruk. Aku membuka Yellow Pages dan menelepon dokter gigi yang paling dekat. Resepsionis yang bertugas waktu itu menyuruhku untuk segera datang. Sewaktu aku bergegas ke kampus, aku lupa akan rasa sakit yang kuderita sebab aku merasa khawatir bagaimana aku akan membayar dokternya.
Beberapa saat kemudian aku sudah duduk dikursi dan diperiksa oleh seorang dokter yang berkata, "Hmmm!" sewaktu dia memeriksa malapetaka di mulutku. "Gigi-gigi Anda tidak bagus."
"Saya sudah tahu, Dok," jawabku, dengan cara sok tahu untuk menyembunyikan rasa takutku.
"Tetapi jangan khawatir, saya akan memperbaikinya."
"Jangan, Anda tidak perlu melakukannya. Saya tidak mempu membayar Anda." Aku mulai turun dari kursi.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Sudah saya katakan, Dok, saya tidak punya uang."
"Kamu mahasiswa, bukan?"
Apa bedanya? "Ya..."
"Kamu akan lulus dalam beberapa tahun lagi, kan?"
"Begitulah yang saya inginkan."
"Dan kamu berharap untuk segera bekerja, bukan?"
"Rencana saya memang begitu."
"Nah, kamu pasti akan membayar saya. Sementara ini, berkonsentrasilah pada kuliah-kuliahmu dan biarkan saya mengurus gigimu."
Aku menatapnya. Dia benar-benar serius dengan apa yang dikatakannya. Dengan tenang ia mengambil peralatannya dan mengobati rongga mulut yang sakit.
Mulai saat itu, aku mengunjunginya seminggu sekali sampai akhirnya bentuk gigiku menjadi bagus. Dan gigiku tetap bagus karena aku melakukan checkup secara teratur. Setelah lulus, aku memperoleh pekerjaan dan membayar semua biaya perawatan gigiku kepada dokter itu dalam beberapa bulan.
Selama empat puluh tahun berikutnya, aku telah belajar untuk menyebut orang ini "malaikat pembantu." Mereka adalah orang-orang asing yang muncul entah darimana saat aku memerlukan bantuan. Mereka telah memberikan pinjaman dan memberikan barang atau peralatan; kepadaku dan membantuku mengatur banyak kelompok; kadang-kadang mereka menyelamatkanku dari bahaya atau dari kesalahan besar yang kulakukan. Jadi, dokter gigi yang terhormat, dimana pun Anda berada saat ini, terbekatilah Anda dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Anda!

Satu-satunya Kenangan yang Tetap Hidup

"Kamu tidak akan pernah tahu kapan kamu sedang menciptakan kenangan."
Rickie Lee Jones

Aku mempunyai banyak kenangan mengenai ayahku dan mengenai saat-saat aku tumbuh bersamanya di apartemen kami yang bersebelahan dengan jalur kereta api yang letaknya lebih tinggi. Selama 20 tahun, kami mendengar deru kereta api saat kereta itu lewat di depan jendela kamar tidurku. Bila malam telah larut, dia menunggu sendirian di jalur kereta api yang membawanya ke tempat kerja di sebuah pabrik, saat dia mendapatkan shift tengah malam.
Pada suatu malam, aku menunggu ayahku di tempat gelap untuk mengucapkan selamat jalan. Wajahnya tampak suram. Anak laki-laki bungusunya telah dipanggil masuk wajib militer. Aku akan diambil sumpahku pada pukul enam keesokan harinya, sementara dia berdiri di depan mesin pemotong kertas di pabrik tempatnya bekerja.
Ayahku telah mengungkapkan kemarahannya. Dia tidak ingin mereka membawa anaknya, yang baru berusia 19 tahun, yang belum pernah minum alkohol atau mengisap sebatang rokok sekalipun, untuk bertempur di medan peran di Eropa. Dia meletakkan tangannya di kedua bahuku yang ramping. "Jaga dirimu, Srulic, dan kalau kamu memerlukan sesuatu, tulislah surat kepadaku dan akan kupastikan kamu mendapatkannya."
Tiba-tiba, dia mendengar suara gemuruh kereta api yang mendekat. Dia memelukku dengan erat dan mencium pipiku. Dengan mata berlinang, dia berbisik, "Aku mencintaimu, anakku." Lalu kereta pun tiba, setelah dia masuk pintu pun segera ditutup, dan dia menghilang di kegelapan malam.
Sebulan kemudia, pada umur 46 tahun, ayahku meninggal. Aku berumur 76 tahun saat aku menulis kisah ini. Aku pernah mendengar Pete Hamill, seorang reporter New York, yang mengatakan bahwa kenangan merupakan warisan terbesar manusia, dan aku setuju dengan pendapatnya. Aku telah mengalami empat kali invasi selama Perang Dunia II. Aku mempunyai kehidupan yang penuh dengan segala macam pengalaman. Tetapi satu-satunya kenangan abadi adalah malam ketika ayah mengatakan, "Aku mencintaimu, anakku."

Ted Kruger

Rabu, 27 April 2011

customer behavior

Sales results in those stores improved by more than 25 percent.And the california tree fruit commission has found that expanding display size by just 1 percent can boost sales of the featured food by about 19 percent,58Also,movement makes an ad more prominent, which is the reason why attention to commercials tends to be enhanced when the ad uses dynamic,fast-paced action.59
Contcrete stimuli are easier to process if they are concrete rather than abstract.60 Concreteness is defined as the extent to which we can image a stimulus.Notice how easily you can develop images of the conceteness applies to brand name as well.Among brands of well-known dishwashing liquids, the name Sunlight is much more concerete than the names dawn,joy, or Palmolive.That coccreteness may give Sunlight an adventage over the others in attention-getting ability.
Contrasting stimuli, A third factor that makes stimuli easier to process is contrast(see exibit 3.6). Color newspaper ads are more likely to capture attention because they are surrounded by black and white,just as a black-and-white TV ad is likely to stand out when aired during shows broadcast in color.For contrast,some wine makers put images of unusual animals on their label to help their bottles stand out on the self.61 Althought research shows that consumers are more likely to consider yelow pages ads in which color is used only for the sake of attracting attention,they are more likely to actually call the firms when the color enhances the product’s appeal in appropriate manner.62
The amount of competing information. finally,stimuli are easier to process when few things surround them to compete for you attention.63 you are more likely to notice a billboard when driving down a deserted rural highway then when in a congested, sign-filled city,just as you are more likely to notice a brand name in a vissually simple ad than in one that is visually cluttered.
Costomer Segments Defined by Attention
One set of researchers asked the following question:If we do pay attention to things that are televant,pleasant,surprising and easy to process, can we identify groups or segments of consumers who are more affected by relevance,pleasantness,surprise,and ease of processing? The answer to this question appears to be yes.Researches identified a group of consumers who paid minimal attention to an ad because the elements in the ad were not relevant to them.A second grroup focused on things in the ad that were visually pleasant,such as the picture.the last group spent the longest time looking at the ad and devoted equal amounts of time to the picture,package,headline, and body text.one reason for their attention may be that every viewed the product as personally relevant and its purchase as potentilally risky.hence the consumers needed sustained attention to Proroperly evaluate the ad’s information.64
Habituation
When a stimulus becomes familiar, it can lose its attention-getting ability a result called habituation. Think about the last time you purchased something new for your apartement or room(such as aplant or picture).For the first few days,you probably notice the object every time you entered the room.As time passed,however,you probably do not notice it at all.you have become habituated to it.
Marketing Implications
Habituation poses a problem for marketers because consumer readily become habituaded to ads,packages, and other marketing stimuli. A good solution is to alter the stimulus every so often,which is the reason that many advertisers develop multiple ads that communicate the same basic message but in different ways. Thus,Toyota,Honda,and other car companies are combining conventional mass-media messages with ads in video games,on car shopping and video-sharing websites,and delivered via mobile devices.65 Habituation also explains why marketers sometimes change product packging to attract consumers’ attention anew.
Perception
After we have been exposed to a stimulus and have devoted at least some attention to it, we are in a position to perceive it. Perception occours when stimuli are regis tered by one of our five senses vision,hearing,taste,smell,and touch.
Perceiving thorough vision
What arouses our visual perception?
*Size and shape.Size attracts attention.when choosing among competing products,consumers tend to buy pruducts in packages that appear to be taller than other; even the ratio of dimensions of rectangular products or packages can subtly affect consumer preferences.66 Moreover,consumers perceive that packages in eye-catching and instantly identified with the name of the hambuger chain
*Lettering. The size and style of the lettering on a product or in ad can attract attention and support brand recognition and image.68The distinctive wendy’s script, for instance, is eye-catching and instantly identified with the name of the hamburger chain.


*Color.Color is extremely important factor in visual perception.Research suggests. In fact,that color determines whether we see stimuli.69 A given color can be described according to hue, saturation,and lightness.Hue rafers to the pigment contained in the color.Colors can be classified into to broad categories or color hues: Warm colors such as red,orange, and yellow; and cool colors such as green, blue, and violet.Saturation(also called chroma) refers to the richness of the color,leading,to distinctions such as pale pink or deep, rich pink. Lightness refers to the depth of tone in the color.A saturated pink could have a lot of lightness(a fluroresent pink) or a lot of darkness(a mauve)
*Effects of color on physiological responses and moods.Color can also influence our physiological responses and moods.Color psychologists have discovered that warm colors generally encourage activity and excitement, Whereas cool colors are more soothing and relaxing. Thus, cool colors are more appropriate in places such as spas or doctors offices, where it is desirable for consumers to feel calm or to spend time making decisions.Warm color are more appropriate in environments such as health clubs and fast-food restaurants, where high levels of activity are desirable.One study found that deeper and richer colors(greater saturation) and darker colors evoked more excitement than did less deep and lighter colors.
*Color and liking.Colors can have a great effect on consumers’ liking of a product. Dirt Devil vacuum cleaners now came in fashion colors like harbour sky(blue),and plum; hamilton Beach blenders are available in Moroccan Red,Seabreeze(blue),and Apple(green).

Marketing Implications
Because colors can stongly influence attention to and liking of product, marketers often rely on the advice of “color forecasters” when deciding which color to use in products and on packages.For example, the Color Association of the United States and the color Marketing grup tell manufacturers and designers which colors consumers are likely to prefer ewo or three years into the future.These forecasts are very important: The right color can make consumers believe they are buying products that are Very current. Researchers have also found differences among social classes in color preferences. Hot,bright colors have historically appealed to higher-end markets.



Perceiving through Hearing
Sound respresent another form of sensory input. A major principle determining whether a sound will be perceived is its auditory intensity.Consumers are more likely to motice loud music or voices and stark noises.when the announcer in a radio or TV ad speaks more quicckly. The faster pace disrupts consumers processing of the information,yet a low-pitched voice speaking syllables at a faster-than-normal rate actually induces more positive ad and brand attiudes. When a company use a person to speak the voice-over lines during many of its ads or plays the same jingle in many commercials, consumers come to associate those sounds with the product or brand.McDonald’s and other firms consciously seek to define a certain sonic identity-using sounds such as music or particular voices to support a brand’s image.Further,consumers infer product attributes and form evaluations using information gleaned from hearing a brand’s sounds,syllables,and words,a process known as sound symbolism.
Marketing Implications
Fast music, like that played at aerobics classes, tends to energize; in contrast,slow music can be soothing. The type of music being played in a retail outlet can have an interesting effect in shooping behavior. Specifically, a fast tempo creates a more rapid traffic low, whereas a slow tempo can increase sales as much as 38 percent because it encourages leisurely shopping(although consumers tend to be unaware of this influence on their behavior). However, afast tempo is more desirable in restaurants because consumers will eat faster, thereby facilitating greater turnover and higer sales. Music can also affect moods. Likeable and familiar music can induce good moods, whereas discordant sounds and music in disliked style can induce bad moods may affect how pople feel about products and consumption experiences.
Perceiving through taste
Food and beverage marketers must stress taste perceptions in their marketing stimuli. For example, the major challenge for marketers of low-calorie and low fat products is to provide healthhier foods that still taste goof to another, and consumers from diferent cultural backrounds may have different taste preferences. Interesingly, tasting or sampling a product is the in-store marketing tactic that most influences consumer purchasing,even though stand-alone in-store displays for particular brands perceived through vision-are marketing tactic that shopers notice the most.exhibit3.7 shows the influence of various in-store tactics perceived thorugh vision,hearing,touch, and taste.

Marketing implications
Marketers often try to monitor consumers’ tastes thorugh taste tests. Many food and beverage products are thoroughly taste tested before they introduced.Ads or food packages sometimes ask consumers to compare the products taste with that of competing products. To encourage product trial in the U.K. market, Kellogg’s Nutri-grain snack bars recently featured a taste challenge with a money-back guarantee. However,consumers are not always good at discerning taste,so marketers should consider adding descriptive words or pictures to marketing communications about foods, restaurants, and the like. To engage consumers,sometimes marketers mention taste in an unexpected way for instance,the slogan of buckley’s cough mixture is “it tastes awful and it works”.
Perceiving thorugh Smell
If you were blindfolded and asked to smell an item, you would probably have a hard time identifiying it; most consumers do. However,consumers also differ in their ability to label odors.Compared with younger consumers, the elderly have a harder time identifying smells,and men in general are worse at the task than are women. Marketers are concerned with the effects of smell on consumer responses,product trial,liking, and buying.
Effects Of Smells on Phyisiological Responses and Moods
Like the other senses,smell produces physiological and emotional responses.For example, the smell of pepermint is arousing,and the smell of lily of the valley is relaxing. Some studies show that people can feel tense or relaxed depending on whether or not a scent is present and what it is. This theory has been key to the develoment of aromatherapy.some of our most basic emotions are also linked to smell. For example,children hate having their security blankets washed, in part because washing removes the smells that comport the child.in addition,the smell of the ocean or of freshly baked cookies can revive very emotional and basic chilhood memories.
Smells and product trial
Companies can expose consumers to marketing stimuli through their sense of smell(see exibit 3.8). Smell(often in combination with other sensory perceptions) can entice consumers to try or buy a food product.Krispy Kreme designs its outlets so that consumer can smell-and see- the doughnuts coming fresh out of the oven.Scrath-and-sniff adverisements expose consumers to fragreances and other types of products that involve the use of smell.Research suggests that scents in the air can be effective stimuli when related to the product being sold.Thus,a flowery aroma would be more appropriate for a lingerie store than for a coffee bar. Also,some perfume and cologne ads are doused with the product to increase sensory processing. However, this technique can backfire if consumers are of funded by scented ads or have allergic rections to the smells.
Smell and Liking
Retailers also realize that smells can attract consumers. For example, Broners’s Chirstmas Wonderland in Frankenmuth. Michigan, puts consumers in the holiday shooping mood by using a machine that sends pine fragrance into the air thoughout the tree departement during december.Similarly, grocery reatilers often locate in store bakeries so that the aroma of fresh bread can be smelled at the main store entrance.
Smell and buying
Research has found that providing a plesant-smelling environment can have positive effect on shopping behavior by encourahing more attention to relevant stimuli that consumers encournter and encouraging consumers to linger longer.In one study,shoppers in a room smelling of flowers evaluated nike shoes more positively than did consumers in an odor free room.Tesco,a U.K grocery chain,seeks to stimulate coffe purchases by fitting its store-brand coffe packages with special aroma-releasing valves that let the scent waft out.
Marketing implications
Obsiviously, we like some product-for example, perfumes and scented candles-for the smells they produce.However, we may like other product,such as mouthwashes and depdorants,because they mask aromas. Procter &gamle’s Febreze started as on odor eliminator and now offers fragrance-enhancing products for the home and laundry.However, smell does not always work to the marketers advantage:some consumers may dislike the scent in the ambient retail enviromental or find it irritating. In addition, some consumers value particular products because they have no smell, such as unscented dedorants, carpet cleaners, and laundry detergents. Finally, consumers preferences for smells differacross cultures. Spices that are commonly used in one culture can literally make consumers in another ill.Only one smell(cola) is universally regarded as pleasant, a finding that is good news for companies like coke and pepsi that are expanding globally.



Perceiving through touch
Touch(both what we touch with our fingers and the way that things feel to us as they come in contact with our skin) is a very important aspect of many products and services, although individual preferences for touch vary.Depending on how we are touched,we can feel stimulated or relaxed.And research has shown that consumers who are touched by a sales person are more likely to evaluate both the store and the sales person positively. In addition, customers who are rouched by the sales person’s request.Howeever the effectiveness of being touched in sales situarions differs from culture to culture. Compared US consumers, these in Latin America are more comfortable with touching and embracing. In asia,however,touching between relative strangers is seen as inappropriate.
Consumers like some products because of their feel(see exhibit 3.9). Some consumers buy skin creams and baby products for their soothing effect on the skin, or they go to massage therapist to experience tactile sensation and feel relaxed.In fact,research shows that consumers who have a hingh need for touch tend to like products that provide this oportunity. When considering products with material properties, such as clothing or carpeting,consumers prefer goods they can touch and examine in stores more than products they can only see and read about online or In catalogs. Clearly,the way clothing feels when worn is a critical faktor in consumers purchasing decisions for those product. Knowing that consumers prefer to try products before they buy them, the REI chain of sporting goods stores invites shoppers to test any product on display, from boots to bicycles.
When do we perceive Stimuli?
Our senses are exposed to numerous inputs at any given time. To perceive each one would be overwhelming and extremly difficult. Fortunately, our sensory processing is simplified by the fact that many stimuli do not enter our conscious awareness. For us to perceive something, it must be sufficiently intense. The intensity of a smell can measured by the concentration of the stimulus in a substance or in the air. Stimulus intensity of sounds can be measured in decibels and frequencies, and stimulus internsity of colors can be measured by properties like lightness, saturation, and hue. In the area of touch, stimulus intensity can be measured in terms of pounds or ounces of pressure.



Absolute Thresholds
The absolute threshold is the minimum level of stimulus intensity needed for a stimulus to be perceived. In other words, the absolute threshold is the amount of intensity needed for a person to detect a difference between something and nothing. Suppose you are driving on the highway and a billboard is in the distance. The absolute threshold is that point at which you can first see the billboard. Before that point, the billboard is below the absolute threshold and not sufficiently intense to be seen.
Differential threshold
Wheeas the absolute threshold deals with whether or not stimulus can be perceived,the differntial threshold refers to the intensity difference needed between two stimuli before people can perceive that the stimuli are different. Thus, the differential threshold is a relative concept; it is often called the just noticable difference(j.n.d). for example, when tou get your eyes checked, the eye doctor often shows you arow of letters through different sets of lenses. If you can detect a difference between the two lenses, the new lens is different enough to have crossed the differential threshold.
The psychophysiologist ernst Weber first outlined the basic properties of the differential threshold in the nineteenth century. Weber’s law states that the stronoger the intial stimulus, the greater the additional intensity needed for the second stimulus to be perceived as different. This relationship is outlined in the following formula:


Where S is the intial stimulus value,s is the smallest change in a stimulus capable of being detected,and K is a constant of proportionality.
To illustrate,imagine that consumer testing found that 1 once would need to be added to a 10-ounce package before consumers could notice that the two packages weighed different amounts.Suppose we now have a 50-ounce box and want to know how much we must add before consumers could detect a difference. According to Weber’s law K=1/10 or 0.10. to determine how much would need to be added, we would solve for s as follows:
The answer is 0.10 of the package weight, or 5 ounces.



Marketing Implications
Absolute threshold
The obivious is that consumers will only consciously perceive a marketing stimulus when is sufficiently high intensity to be above the absolute threshold.thus,if images or words in a commercial are too small or the sound level is too low, consumers sensory receptor wiil not be activated, and the stimulus will not be consciously perceived.
Differentilal Threshold
The differential threshold has two important marketing implications.
1.Sometimes marketers do not want consumers to notice a difference between two stimuli. Marketers of nonalcoholic beer, for example,have hoped that consumers would not be able to tell the difference between the tastes of real and nonalcoholic beers. Some marketers might not want consumers to notice that they have decreased a product’s size or increased its price, a situation that raises ethical concerens for example, some consumers were unhappy when they noticed that nips had reduced the amount of candy in its value pack from 5.5 ounces to 4 ounces.
2.In other instances marketers do want consumers to perceive a difference between two stimuli. For examle,MC donald’s once increased the size of its regular hamburger patty By 25 percent but left the price the same,hoping that consumers would notice the change. Many marketers hope that consumers can tell the diference between an old and improved product. However, sometimes consumers cannot make the distinction because differential thresgolds vary from sense to sense. For example,since our sense of smell is not well developed,we often fail to differentiate the smell of two versions of the same object.
Subliminal perception
The concept of the perceptual threshold is important for another phenomenonsublliminal perception.Suppose tou are sitting at a movie and are being exposed to messages like “eat popcorn” and “drink Coke” However,each message is being shown on the screen for only a fraction of a second, so short a time that you are not consciously aware of it.Stimuli of this type,Presented below the threshold level of awarness,are called subliminal messages, and our perception of them is called subliminal perception.

Subliminal perception is different from preattentive processing. With preattentive processing, our attention is detected at something other than the stimulus-for instance, at a magazine article instead of an ad in our peripheral vision. With being present-if you shift your attention and look directly at the ad or billboard, so degraded that the very act of perceiving them is difficult.
Marketing Implications
The question of whether stimuli presented subliminally affect consumers responses has generated considerable controversy in the marketing field. A Widely known but fraudulent study in the advertising industry claimed that consumers at a movie theater had been subliminally exposed to messages on the movie screen that read”Eat popcorn” and “drink coke”.Reportedly,exposure to these subminal messages influenced viewers purchase of coke and popcorn. Although advertising agencies deny people claim that marketers are brainwashing consumers and attempting to manipulate them.These people also believe that ads comtaining such stimuli are effective.
Does subminal perception affect consumer behavior?
Research suggest that subliminal perception has limited effects on consumers. Such stimuli have not been found to arouse motives like hunger.Nor do subliminally presented sexsual stimuli affect consumers attitudes or preferences. Research has also failed to show that subliminal stimuli affect consumers explicit memory of ads or brands.As a result, the advertising community tends to dismiss subliminal perception research.
Interestingly, however, there is somo evidence that stimuli presented below the the threshold of conscious perception can reach our sensory registers. Researches have found that if consumers are subliminally exposed to a word (e.g, razor), they will recognize that word faster than they recognize words to which they have not been exposed subliminally. Moreover, some preminary evidence suggests that stimuli perceived subliminally can affect consumers feelings. Consumers in one study were found to have stronger responses to ads with sexsual subliminal implants than to those without them. Thus, stimuli perceived subliminally are somehow analyzed for their meaning, and they can elicit primitive feeling responses.However these effects do not be strong enough to alter consumers preferences to make an ad or brand more memoriable. Exposing consumers to the message at or above the threshold level awareness should have just as much if not more impact than subliminal stimuli, making the use of subliminal stimuli unncesserary. Now researchers are using neuroscience to continue investigating whether subliminal advertising works.

How Do Consumers Perceive a Stimulus?
Some research has research hs focused on how individuals organize or combine the visual in formation they perceive. Consumers tend not to perceive a single stimulus in isolation; rather,they organize and integerete it in the context of the other things around it. Also, many stimuli are really a complex combination of numerous simple stimuli that consumers must organize into unified whole using perceptual organization(see exibit 3.10). This process represents a somewhat higher, more meaningful four basic principles related to perceptual organization are figure and ground, closure,gruping, and bias for the whole.
The principle of figure and ground suggest that people interpret incoming stimuli in contrast to a background. The figure is well defined and in the forefront-the focal point of attention-whereas the grounf is indefinite, hazy, and in the background. People tend to organize their perceptions into figureand-ground relationships, and the meaner in which this process occurs will important brand to be the figure, not a background, and not let the background detract from the figure. Advertisers often violate this principle when using sexy or attractive models in messages, with the result being that the model becomes the figure and focal point, leaving the product or brand unnoticed.
Closure refers to the fact that indivifulas have a need to organize perceptions so that they form a meaningful whole. Even if a stimulus is incomplete,our need for closure will lead us to see it as complete. We therefore try to complete the stimulus. They key to using the need for closure,then,si to provide consumers with an incomplete stimulus. For example, putting a well known television ad on the radio is an effective way to get consumers to thingk about a message. The radio version of picture the visual parts of the ad. Likewise,severely cropping objects in ads so that they appear ambigous may be one way of getting consumers to think about what object is and to gain closure.
Grouping refers to the fact that we often group stimuli to form a unifed picture or impression,making it easier to process them. We views similar or nearby objects as belonging together. Marketers can often influence the image or perception of a product or service by grouping in with other stimuli. In exibit 3.6, the two groups of yellow bottles are seen as being different from the green bottle. In advertising, companies sometimes include more than one brand or product in a message to generate exposure thorough gruping. In merchandising, marketers often create a unified impression by displyaing related items as a group.Consumers may perceive a table setting as elegant when the napkins, napkin holders,wine goblets, silverware, dishes, and serving bowls are cleverly grouped.

Bias for the whole is the principle that consumers perceive more value in the whole of something than in two or more parts that are equivalent to the whole. Thus, you are more likely to make a $20 purchase if you have two $5 bills and a $10-and less likely to make the purchase if you have a single $20 bill. In other words, you bias for the whole(the single $20 bill) makes you less wiling to spend it. Flight attendants on cathay pasific Airlines ask passengers whether they will contribute their leftover foreign coins to UNICEF. Simply asking for spare change, the airline has collected more than $1 milion for UNICEF since 1991.

Summary
For marketing stimulus to have an impact, consumers be exposed to it, allocate some attention to it, and perceive it. Consumers need basic level of attention to perceive a stimulus before they can use additional mental resources to process the stimulus at higher levels(something we explore in the next chapter). Exposure occurs when the consumer is presented with a marketing stimulus. Knowing that consumers exposure to marketing stimuli is selective, marketers use a variety of tactics to incerese stimulus exposure.
Attention occurs when the consumers allocates proccesing capacity to the stimulus. Attention is selective,divided, and limited. Using tactics such as profuct placement does not guarantee that consumers will directly attend to marketing stimuli,although consumers may attend to such stimuli preattentively. Making a marketing stimulus personally relevant,pleasant,surprising, or easy to process enhances its attention-getting properties. Consumers perceive a stimulus by using one of their five sensen: vision(through size and color stimuli), hearing(through sound intensity,pitch,pace, and other characteristics),taste(especially for food and beverages),smell(affecting responses,moods, trial, liking, and buying), and touch(affecting responses,moods,and liking).
Perceptual thresholds determine the point at which stimuli are perceived. The absolute threshold is the lowest point at which an individual can experience a sensation. The differential threshold the minimal difference in stimulus intensitty needed to detect that two stimuli are different. The differential threshold is important both when marketers do not want consumers to notice a difference between two stimuli(as in a size dcrease) and when they do(as in the case of product improvements). Consumers can sometimes perceive things outside of their conscious level of awaeness, a phonomenon called subliminal perception, but this seems to have a limited impact on consumers motives or behavior. Finally, perceptual organization occours when consumers organize a set of stimuli into a coherent whole, affected by the principles of figure and ground,closure,grouping, and bias forr the whole.
Question for review and discussion
1.How do zipping and zappong affect consumers exposure to stimuli such as products and ads?
2.What is attention and what are it’s three key characteristics?
3.In what ways do prominence and habituation affect consumer attention?
4.What is perception, and what methods do we use to perceive stimuli?
5.Differentiate between the absolute threshold and the differential threshold, and explain how these concepts relate to Weber’s law
6.Name four principles of perceptual organization and explain why marketers need to know about them
















Consumer behavior case
Heinz is looking for attention
From upside-down bottles and wacky-colored ketchups to unusual store displays and customer-ceated television commercials,H.J.Heinz is defitely looking for attention. Although Heinz sell 650 milion bottles of ketchup each year, the company is anything but complancent about keepong its brands and products in the public eye. One way it does this is by using special in-store displays. To catch the eye of tailgaters browsing in sam’s Club and other warehouse stores,the company has created cardboard displays shaped like the back of pickup truck and filed them with grab-and-go picnic packs of Heinz ketchup,mustard,and relish.
When Heinz introduces new products and packaging , it gains mose shelf space,attracts attention, and highlights each item’s appeal to the senses. Its E-Z-Squirt ketchup,in vivid,child-friendly color like green,purple, and blue,was a standout on store shelves. Its organic kerchup comes in an upsize-down squeeze bottle with a green lid that sets the product apart while liking it to the category of natural and organic foods. Heinz is also developing a sweeter variety of tomato for future ketchup products.
However, what appeals to consumers taste buds in one country may not appeal in the those another country. “Consumer tastes are still very local” observes a Heinz executive,”[Which is the reason why] we still like our recipes to be verry locally tweaked, even in ketchup.” Chefs,scientists,designers,engineers, and marketers work together to create and taste-test new ketchups and quality center outside pittsburgh,pennsylvania. The result is untraditional new flavors keyed to spesific markets, such as the chili ketchup and sweet onion ketchup recently launched in U.K. stores. The center also host a “supermarket” where marketers can observe how consumers behave as they walk down aisles filled with products by Heinz and competing firms.
With so many food products vying for attention in advertising media and on supermarket shelves,getting consumers to notice a ketchups ad-let alone act on it-is another key challenge. Heinz communicates through numerous messages running in print and broadcast media as well as online; it also uses in-store and in-restaurant communications to reinforce brand image and loyalty.Heinz has also sponsored top this TV contest which consumers submit homade 30 second comercials featuring Heinz ketchup,which are then posted on Youtube for viewing and voting.The top prize is $57,000(a play on “Heinz 57 varieties”) and a spot on national TV for the winning comercial.

To encurage partipation and wave the brand banner,Heinz promotes these contest on its ketchup labels,on tv,in print, and online. Hundreds of consumers upload entries to the first two contests; many of these commercials, including those created by the finalist, are still available on youTube and on Heinz’s topthisTV.com website. Media coverage and word of-mouth buzz spread the contest message quickly and kept people talking about the homemade commercials even after the voting was over and the winners had been announced.
Heinz also mounted a contest to again community attention and involve U.S students in grades 1 thorough 12 to submit artwork for Heinz single-serve packets. From more than 15,000 entries, the judges chose 12 winners to have their artwork displayed on milions of heinz ketchup packets. Each winner received a $750 worth of Heinz ketchup and $750 worth of art supplies. Studentcreated artwork made the winning ketchup pakets stand out and added to the visual appeal of a product that rarely gets the spot light to itself.
Case Question
1.Using the concepts discussed In this chapter,explain how Heinz has been succesful in generating exposure and capturing attention.What other ideas would you suggest Heinz try foster exposure,attention, and perception?
2.In item of exposure,attention, and perception,what are some of pottential disadvantages of Heinz top this TV contest?
3.Do you think that heinz will gain long-term benefits from holding a contest for students that focused on the visual appeal of designing single serve ketchup packets?Explain your answer.

Senin, 18 April 2011

RAHASIA SEHAT DIBALIK GOLONGAN DARAH

dr. Angela C. Ardhianie N.
Darah merupakan substansi vital dalam tubuh kita. Ironisnya banyak orang baru mengetahui golongan darahnya pada waktu mereka ingin melakukan donor ataupun transfusi darah. Selain kepentingan untuk donor dan transfusi darah atau organ, golongan darah juga dibutuhkan pada kasus kedokteran kehakuman, penelusuran keturunan, administrasi negara, dll.

Apa dan bagaimana bentuk diet terbaik bagi diri kita menurut golongan darah?
Secara garis besar penggolongan darah dibagi menjadi beberapa sistem yaitu ABO, Rhesus, Lewis System (secretor/non-secretor), MN, dan masih banyak yang lainnya. Yang lazim digunakan adalah ABO (A, B, O, AB), dan Rhesus (+/-). Tetapi pernahkah Anda tahu bahwa ada sisi lain yang penting dan menarik di balik golongan darah seseorang? Golongan darah Anda adalah kunci yang dapat membuka misteri dari kesehatan, penyakit, ketahanan hidup, vitalitas fisik, dan kekuatan emosional bahkan kepribadian Anda dapat terungkap dari golongan darah.
Golongan darah menentukan kemampuan tubuh kita untuk bertahan terhadap serangan penyakit, makanan apa saja yang tepat untuk kita konsumsi dan latihan fisik yang tepat untuk kita. Hubungan antara makanan dan golongan darah terdengar sangat kaku dan sulit dipercaya, tetapi dalam kenyataannya selama ini telah kita sadari bahwa ada mata rantai yang hilang dari proses pemahaman kita terhadap keadaan sehat dan penyakit. Sebagai contoh: Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat untuk tujuan penurunan berat badan sesuai untuk golongan darah O tetapi menjadi tidak berhasil bahkan gagal total untuk golongan darah A. Dan hal seperti itu mungkin juga Anda dengar dan alami sehari-hari yang pada akhirnya menjadi pertanyaan yang sangat membingungkan bagi kita semua.
Pada dasarnya tidak ada kata salah dan benar dari semua jenis diet dan olahraga, tetapi ada pilihan yang lebih baik untuk setiap kode genetik yang berbeda. Dan hal yang penting dari hidup menurut golongan darah adalah dengan tujuan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
Untuk semakin memahami arti golongan darah tidak ada salahnya kita mengetahui asal-muasal dari masing-masing golongan darah.
Golongan darah yang tertua dari keempat golongan darah adalah golongan O (old) sekitar 40.000 tahun SM di Afrika, manusia purba merupakan predator yang sangat berbahaya di muka bumi. Mereka dapat membuat senjata dan peralatan untuk berburu, secara otomatis makanan mereka adalah daging hasil buruan. Semakin bertambahnya populasi persaingan mereka dalam hal mencari makan untuk bertahan hidup semakin ketat, membuat mereka sering berkelahi dan membunuh. Hal ini yang mendasari mengapa orang dengan golongan darah O adalah pemakan daging dan mempunyai sifat yang keras dan sebagai pemimpin.
Ketika kemudian mereka mengembara menuju Eropa dan Asia mencari lahan baru untuk berburu, di daerah yang baru mereka menemukan lahan yang subur dan iklim yang lebih sejuk. Perpindahan ini menimbulkan perubahan bukan hanya dalam hal sumber makanan tetapi juga struktur anatomi mereka yang tadinya mempunyai struktur tulang yang sangat kuat dan rambut yang keriting menjadi tulang yang lebih halus dan rambut lebih lurus, sekaligus pola makan yang tadinya carnivora (pemakan daging hasil berburu menjadi pemakan tumbuh-tumbuhan karena lingkungan yang lebih subur).
Secara otomatis gen-gen tersebut mengalami mutasi maka lahirlah golongan darah A (Agrarian) sekitar tahun 25000 - 15000 SM di daerah Asia dan Timur-Tengah. Pada jaman ini manusia tidak lagi berkompetisi untuk mendapat makanan, tetapi mulai bercocok tanam dan beternak. Mereka mulai hidup bergotong-royong.

Lahirnya golongan darah B sekitar 15.000 - 10.000 SM di daerah pegunungan Himalaya (sekarang daerah antara India dan Pakistan). Perubahan iklim menyebabkan mereka berpikir untuk menciptakan sistem irigasi pertanian dan tekhnik bercocok tanam yang lebih canggih. Penggabungan kreativitas, kecerdasan dan sistem tekhnik membuat golongan darah B dapat berathan hidup. Ditambah lagi mereka juga memiliki peternakan yang menghasilkan produk olahan susu (dairy products).
Penggabungan antara golongan darah A dan B menghasilkan lahirnya golongan darah baru yaitu AB (modern). Ditemukan kurang dari 5% dari populasi dunia.
Teori Lectin.
Reaksi kimia yang terjadi antara darah dan makanan yang kita makan.

Lectin adalah zat yang ada di dalam makanan, memiliki kemampuan untuk menggumpalkan darah kita pada waktu kita makan bahan makanan yang tidak sesuai dengan golongan darah kita. Adanya penggumpalan darah dalam tubuh kita menyebabkan gangguan kesehatan. Diet menurut golongan darah bukan sekedar menghindari lectin tetapi juga menuju kesehatan optimum.

TIPE O
Protein hewani merupakan diet yang tepat untuk golongan O, dikarenakan mereka mempunyai asam lambung yang tinggi serta olahraga yang berintensitas tinggi seperti aerobic, lari, adalah aktifitas yang baik sebagai respon terhadap stress. Memiliki jiwa kepemimpinan, ekstrovert (terbuka), penuh energi, dan fokus. Karena memiliki asam lambung yang tinggi menyebabkan tipe O rentan terkena radang lambung, sakit maaf, dan radang usus 12 jari. Secara umum tipe O memiliki kekebalan tubuh yang tinggi.
TIPE A
Jika anda mengenal orang yang takut mengambil resiko, teliti, taat pada peraturan, detil, teratur dan rapih hampir bisa dipastikan anda berhadapan dengan orang golongan darah A. Memiliki kekebalan tubuh yang rendah dan asam lambung yang rendah membuat tipe A cocok dengan diet ala vegetarian. Olahraga yang berintensitas tinggi tidak cocok dengan tipe A karena dapat membuat tipe A kehabisan energi. Yoga, Tai-Chi, meditasi merupakan aktifitas yang sangat tepat untuk tipe A.
TIPE B
Satu-satunya golongan darah yang dapat menikmati produk-produk olahan. Biasanya tipe B mempunyai kemampuan untuk terhindar dari penyakit-penyakit bahaya yang mengancam jiwa, seperti penyakit jantung dan kanker. Diet untuk golongan darah B sangat bervariasi dari produk hewani dan nabati yang beraneka ragam, hanya saja tipe B tidak cocok untuk mengkonsumsi daging ayam.
TIPE AB
Merupakan penggabungan antara golongan darah A dan B. Salah satu sisi tipe AB mengikuti tipe A dengan memiliki asam yang lambung yang rendah sehingga pola makan vegetarian cukup sesuai tetapi tipe AB juga membutuhkan protein hewani. Kepribadian tipe AB adalah sensitive dan seimbang yang merupakan penggabungan tipe A dan B. Banyak orang tipe AB yang terjun dalam dunia spiritual.

Hal penting yang harus diingat dalam menjalankan diet sesuai golongan darah adalah bukan hanya jenis makanan yang kita perhatikan tetapi juga kualitas dari makanan kita.
Sebagai contoh: golongan O diperbolehkan untuk makan daging sapi tetapi kalau ayng kita konsumsi daging dari sapi yang disuntik dengan antibiotik dan hormon, sama saja kita menambah masalah baru dalam menjaga kesehatan kita.