Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Senin, 02 Juni 2014

Mata yang Selamat

Rasulullah SAW bersabda, ''Semua mata akan menangis pada hari kiamat,
kecuali tiga mata. Pertama, mata yang menangis karena takut kepada
Allah. Kedua, mata yang dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan Allah.
Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan agama Allah.''
Dalam suatu riwayat, ahli tasawuf bernama Fudhail bin Ayyadh, semula
adalah seorang yang hanya mengejar-ngejar hawa nafsu dan berkelana di
tempat-tempat maksiat hingga larut malam. Suatu malam, ketika ia pulang
dalam keadaan sempoyongan, dia mendengar sayup-sayup seseorang
membaca Alquran dari sebuah rumah.
''Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya
telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di
antara mereka adalah orang yang fasik.'' (QS al-Hadid (57): 16).
Sesampainya di rumah, ia mengulangi bacaan yang didengarnya itu. Tanpa
terasa, air mata mengalir di pipinya. Ia merasakan ketakutan yang luar
biasa. Hatinya bergetar ketika mengingat perbuatan maksiat yang pernah
dilakukan. Akhirnya, ia kembali ke jalan yang benar karena takut kepada
Allah SWT.
Berbahagialah orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian
menyesal dan matanya basah dengan air mata penyesalan. Allah SWT
Maha Pengampun atas dosa yang telah dilakukan hamba-Nya. Mata seperti
itu, insya Allah, termasuk mata yang tidak pernah menangis di hari kiamat.
Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang Allah SWT. Nabi
Yusuf menolak ajakan Zulaikha untuk berbuat maksiat. Dengan kondisi
dan kesempatan yang ada, Nabi Yusuf mampu mengalahkan hawa
nafsunya. Melihat kondisi saat ini, mata kita rawan dari hal-hal yang
berbau pornografi, baik melalui media cetak, elektronik, maupun kejadian
sehari-hari. Dengan mudah siapa pun dapat melihat gambar-gambar yang
53
membangkitkan syahwat.
Bahkan yang menyedihkan, hal itu menjadi kebiasaan dan dianggap wajar
oleh sebagian masyarakat. Mata yang tidak pernah menangis di hari kiamat
adalah mata yang mampu berpaling dari yang dilarang Allah SWT,
termasuk apa pun yang berbau pornografi.
Ketiga, mata yang tidak tidur karena membela agama Allah SWT.
Contohnya, mata para pejuang Islam yang mempertahankan keutuhan
agama dan menegakkan tonggak Islam. Perjuangan ini bukan hanya jihad
dalam arti berperang saja, namun juga setiap tindakan yang bertujuan
membela kemurnian agama Allah SWT. Memang, tidak mudah untuk
memiliki mata yang tak pernah menangis di hari kiamat. Dibutuhkan
kesabaran dan perjuangan untuk mendapatkannya.
(Sumber, Alfun Khusnia, Republika, 29 April 2006 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar