Semakin berilmu seseorang, seharusnya ia semakin tahu akan tanda-tanda Kebesaran Allah SWT, maka seharusnya pula ia semakin beriman kepada-Nya, semoga kita bagian dari orang-orang itu, Amin.

Sabtu, 25 Januari 2014

Fokus dalam belajar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi ikhwan, berikut sekelumit tentang tema yang akan kita bahas,
Fokus atau konsentrasi atau di dalam agama disebut khusyu' sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Berikut Hadistnya:
Nabi mengadakan sayembara: Siapa saja yang bisa shalat dua rakaat dengan khusyu' dari takbir sampai salam, akan mendapat selendangnya.
Para sahabat diam sejenak. Tiba-tiba Sayyidina Ali R.a. bangkit dan menyatakan dirinya insya Allah sanggup shalat khusyu'.
Lalu Ali R.a. shalat dua rakaat. Setelah salam Nabi bertanya: Bagaimana ya Ali?
Ali menjawab: "wahai Nabi, saya sudah berusaha khusyuk, di rakaat pertama saya berhasil khusyu', di rakaat kedua juga begitu, namun ketika duduk tahiyat akhir saya teringat kepada selendang Anda dan mendambakan selendang Anda tsb. Saya gagal ya Nabi"
Dalam kajian fokus kita kali ini kita mencoba menggunakan fokus itu dalam belajar namun bukan bermaksud melatih fokus dalam belajar agar bisa bersaing dengan teman-temannya melainkan bersaing dengan dirinya sendiri, "Bersaing itu harus" namun persaingan sebetulnya adalah bersaing melawan diri sendiri
Kalau bersaing dengan orang lain
Saya bersaing dengan Mr. A atau Mr. B kalau dua orang ini kebetulan dia malas saya tidak usah sehebat-hebat amat
Kalau bersaing dengan orang yang rajin pinter berbakat saya bisa stress karena bakat dia, saya tidak punya lalu saya hanya memeperhatikan kelebihan dia lalu bersedih karena melihat kelemahan.
Kalau saya bersaing dengan diri saya sendiri saya tahu saya sedang baik atau sedang menunda dll.
Dalam tema kali ini kita harapkan agar dapat menghargai sekecil-kecil apapun anugrah dari Allah Swt. Karena kita berfokus pada kelebihan yang kita punya tidak berfokus pada kelemahan yang kita punya.
Mudah-mudahan kita bisa menghargai sekecil-kecil apapun anugrah, sebagaimana sabda Nabi Saw. agar kita bersyukur meskipun nikmat itu kecil "Barang siapa tidak bersyukur atas nikmat yang sedikit, ia tidak bersyukur atas nikmat yang banyak" HR. Imam Baihaqi
Punya ilmu sedikit
tapi berfokus pada yang bisa dilakukannya...
itu namanya bersyukur...
Orang yang menggunakan yang sudah ada padanya dan melakukan yang bisa dilakukannya ia adalah orang yang bersyukur atas ilmunya.
Mereka orang yang dicintai Allah.
Barang siapa bersyukur ia tambah-tambahkan ilmunya landasan dari QS. al-Baqarah 2 : 152
Dari itu kita diharapkan dapat mendapatkan sisi pembeda dari diri kita, karena dalam multiple intelegens orang mempunyai bakat yang berbeda-beda. Agar dengan itu kita bisa berfikir berbeda "think different" Steep Jobs pemilik apple
Orang yang sangat buruk hasil kerjanya, rendah kualitasnya, tapi yang berbeda, khusus, dan tak tersamai oleh siapa pun, Akan menjadi pribadi yang dihargai tinggi. hanya tinggal masalah waktu.

Maka janganlah resah karena kualitas Anda tidak sama dengan yang dihasilkan oleh semua orang.

Sekecil apapun yang kita fokuskan akan tumbuh (NLP)
Dan fokus kita yang positif akan ditenagai Allah Swt. kata motivasinya "Kalau saya dengan Allah siapa yang bisa menahanku"
"Aku menuruti persangkaan hamba-Ku, dan Aku bersamanya ketika dia meminta-Ku" [Hadist Qudsi]
• Apa yang Anda inginkan harus jadi fokus Anda
• Apa yang menjadi fokus Anda, tumbuh
• Lalu apakah Anda berupaya mendapatkan itu kepada Anda, atau Anda kepada itu, dan apakah Anda bergaul dengan lingkungan yang bisa mendapatkan itu

Mudah-mudahan goresan tulisan ini bermanfaat dan bisa menggambarkan sedikit tentang maksud dari fokus yang akan kita bahas, untuk lebih jelas dan menariknya tentang tema ini, kita akan bahas pada diskusi kita besok, bagi guru/ustadz/trainer/siswa/mahasiswa dll. mudah-mudahan kita bisa sharing bersama berbagi ilmu bersama dan saling mengingatkan pada kebaikan... Amin

Mudah-mudahan diskusi kita akan bermanfaat saya tunggu kehadirannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar