Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam
sumur. Hewan iu menangis dengan memilukan selama berjam-jam,
semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua
dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena
berbahaya);
jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.
Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang
membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah
ke dalam sumur.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang
sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai
menjadi diam.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam
sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan
tercengang karena apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop
tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.
Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah
kotor ke atas punggung hewan itu,si keledai terus juga
menguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai
meloncati tepi sumur dan melarikan diri !
~~~
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran
kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.
Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah,
beban pikiran) adalah dengan menguncangkan segala tanah
dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita)
dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan
hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu
pijakan untuk melangkah.
Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam
dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !
Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan
melangkahlah naik !!!
"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu
kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita
miliki saat ini !"
sumur. Hewan iu menangis dengan memilukan selama berjam-jam,
semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua
dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena
berbahaya);
jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.
Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang
membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah
ke dalam sumur.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang
sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai
menjadi diam.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam
sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan
tercengang karena apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop
tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.
Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah
kotor ke atas punggung hewan itu,si keledai terus juga
menguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai
meloncati tepi sumur dan melarikan diri !
~~~
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran
kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.
Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah,
beban pikiran) adalah dengan menguncangkan segala tanah
dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita)
dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan
hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu
pijakan untuk melangkah.
Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam
dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !
Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan
melangkahlah naik !!!
"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu
kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita
miliki saat ini !"