Ada yang bertanya, kenapa kalau wanita sedang mengandung atau terhitung mulai positif hamil, dia tidak lagi HAIDH atau MENSTRUASI?
Dimanakah DARAH HAIDH nya tersebut?
Jawab : darah haidhnya orang yang sedang hamil menjadi nutrisi gizi
atau makanan asupan sang janin atau bayi selama di dalam perut sang ibu.
___________________
Jawaban ini mungkin tidak logis atau tak mendasar sekali menurut ilmu
kedokteran.
Tapi memang didalam kitab kitab fikih syafi'iyyah seperti itu, yakni janin
atau bayi semasa di dalam kandungan mengasup (makan) darah haidh
tersebut.
silahkan lihat dalam kitab syafi'iyyah
seperti Bujairimi, Majmu' atau yang lain.
Atau mungkin kitab fikih Hanbali
yang dalam hal ini di wakili oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
kitab SYARAH UMDAH FIL FIKIH
Namun ada artikel duktur Syahir Fuad Ismail yang mengatakan bahwa keterangan diatas telah disepakati oleh para pakar fikih dan dokter :
¤ Saat wanita hamil dua minggu, lapisan baru dalam uterus akan berkembang dan menebal untuk memberi makan si kecil.
¤ Tubuh wanita tsb mengeluarkan hormon atau sinyal kimia yang mengeluarkan telur dari sebuah kantung
(folikel) dalam ovariumnya ketika telur sudah matang.
¤ Saat terjadi ovulasi, tubuh wanita itu mengeluarkan telur ke dalam tuba falopi.
Hormon-hormon yang bekerja
– estrogen dan progesteron – membuat suhu tubuhnya agak naik sedikit.
Dan itu bisa dilacak menggunakan termometer suhu badan basal.
Lalu mengapa darah haid (yg katanya darah kotor) bisa menjadi nutrisi/asupan gizi bagi janin???
Darah haid adalah telur (ovum) yg tidak dibuahi oleh sperma.
Pada orang hamil melalui pengaturan hormon telur tidak akan masak.
Sel sel telur yg tidak masak tersebut akan menjadi nutrisi bagi janin.
Jadi yg diserap janin itu adalah "calon darah haid", yang belum jadi darah kotor yg bercampur bakteri.
Coba kita perhatikan firman Allah Swt berikut ini yang terdapat dalam surah Ath-Thariq:
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah
dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).”
Dalam ayat di atas, Allah Swt menyuruh manusia untuk berpikir dan meneliti, bagaimana ia diciptakan?
Dan dari apa dia diciptakan?
Jawabannya: Dari air! Sebagaimana kita jelaskan sebelumnya.
Namun dalam kalimat berikutnya, Allah menyebutkan sifat dari air itu dengan kata ‘daafiq’.
Artinya air yang bergerak dan hidup.
Dan hal inilah yang telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Berdasarkan sains, spermatozoon bergerak dengan menggunakan ekornya dalam salurah air mani sehingga bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan di antara keduanya.
Subhanallah... Allahu Akbar...
Ternyata kita hanya dari SETETES AIR,
yang BERKEMBANG dan MENUTRISI DARAH.
''Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya,
Maha Sempurna Allah Dengan Segala Ciptaannya''...
Allahu Akbar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar