Setetes madu jatuh di atas tanah Datanglah seekor
semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya
madu tersebut. Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak pergi. Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat
hatinya.
Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja.
Setelah
itu barulah dia akan pergi.
Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya
mencicipi
madu dari pinggir tetesannya. Dia pikir,
kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan
diri
agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi.
Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.
Ternyata?
Badan mungilnya malah tenggelam penuh
madu,
kakinya lengket dengan tanah.
Dan...
Tentu saja tak bisa bergerak. Malang nian, dia terus
seperti itu hingga akhir hayatnya.
Mati dalam kubangan setetes madu.
Demikianlah
analogi sederhana tentang dunia dan pecinta
dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah
Arab :
"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan
bagai setetes besar dari madu.
Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.
Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar